1
1

Banyak Dinanti Investor, Mitratel Bakal IPO November 2021

Media Asuransi, JAKARTA – Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo, akhir pekan lalu di Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyebut bahwa IPO Mitratel akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan November tahun ini. 

IPO Mitratel digadang-gadang akan menjadi salah satu yang paling dinanti investor. Apalagi, IPO ini terjadi setelah delapan tahun tak satupun BUMN melenggang ke bursa.

Dengan proses penawaran awal saham Mitratel pada November, penawaran umum saham perdana ke publik IPO ditargetkan akan dilakukan pada akhir November atau awal Desember tahun ini. 

Wamen BUMN Tiko menyebut bahwa pemerintah akan melepas 25% saham Mitratel. Adapun target dana segar dari IPO Mitratel sebesar US$1 miliar hingga US$1,4 miliar. Dengan kurs Rp14.200 per dollar Amerika Serikat, nilai tersebut setara Rp14,2 triliun sampai Rp19,88 triliun.  

|Baca juga: Telkom Indonesia (TLKM) Bakal Bawa Mitratel IPO Tahun Ini

Adapun penjamin emisi dari perhelatan IPO itu adalah sekuritas asing dan lokal. Dua sekuritas lokal yang akan menjadi penjamin emisi adalah Mandiri Sekuritas dan BRI Danareksa Sekuritas. Adapun sekuritas asing yang terlibat adalah Morgan Stanley, HSBC Holdings Plc, dan JPMorgan Chase & Co.

Dalam IPO ini juga akan masuk pengelola dana pensiun besar alias soverign wealth fund seperti Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) serta Government of Singapore Investment Corporation (GIC Private Limited) milik pemerintah Singapura. “Mereka akan masuk sebagai investor biasa,” ujar Tiko. 

Seiring dengan proses IPO Mitratel, Kementerian BUMN juga akan menata bisnis perusahaan telekomunikasi negara yang berkembang menjadi digital dan digital infrastruktur. “Khusus untuk Mitratel untuk serve tower, termasuk bisa dipakai untuk perusahaan lain,” ujar Tiko. 

Tiko yakin, IPO Mitratel menarik lantaran perusahaan ini memiliki fundamental kuat. Sebagai gambaran, Mitratel saat ini memiliki 28.000 lebih menara telekomunikasi. 

Mitratel membukukan pendapatan non-konsolidasi sebesar Rp3,2 triliun pada semester I/2021 atau tumbuh 10,9% secara tahunan. Sementara marjin EBITDA-nya meningkat menjadi 76,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 66,6%. Rencananya Mitratel juga akan mengembangkan bisnisnya di Asia Tenggara, bahkan ke Asia Pasifik. 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Jadi Standby Buyer MPPA, Multipolar (MLPL) Bakal Rights Issue
Next Post Kenaikan Harga Gas Untungkan Perusahaan Gas Negara (PGAS)

Member Login

or