Vice President Corporate Communications Telkom, Pujo Pramono, mengungkapkan bahwa dari sisi proses, rencana IPO Mitratel masih berjalan sesuai rencana dengan tetap mempertimbangkan kondisi market saat ini.
Baca juga: Mantap Jadi Bank Digital, Ini Nama Baru Bank BRI Agroniaga (AGRO)
Meski tanpa membeberkan secara rinci, Pujo mengatakan bahwa Mitratel tengah bersiap untuk mengoptimalkan value creation selanjutnya, melalui aksi korporasi yang lebih besar lagi.
Sekarang ini, Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Mitratel pun mempunyai persebaran lokasi menara telekomunikasi yang luas, baik di daerah perkotaan, pinggiran kota, maupun perdesaan.
Upaya Telkom Group melakukan konsolidasi untuk memperkuat posisi Mitratel di sektor industri menara telekomunikasi terus dilakukan. Salah satu upayanya ialah dengan mengalihkan 4.000 menara milik PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) ke Mitratel pada akhir Agustus 2021.
Baca juga: Adaro Energy (ADRO) Buyback Saham Rp4 Triliun
Menurut Pujo, langkah ini dilakukan untuk memperkuat portofolio menara telekomunikasi Telkom Group. Di samping juga memantapkan langkah Mitratel sebagai pemain tower terbesar di Indonesia, guna mendukung beragam kebutuhan yang tidak hanya bagi Telkom Group, tapi juga tenant lainnya.
Yang pasti, baik Telkom dan Telkomsel saat ini masih memiliki menara telekomunikasi yang dikelola masing-masing. “Namun TelkomGroup terbuka terhadap kemungkinan adanya konsolidasi menara lebih lanjut khususnya kepada Mitratel di kemudian hari, tentunya setelah adanya kajian lebih lanjut dari sisi strategis dan operasionalnya,” kata Pujo.
Dia menegaskan, Telkom Group terbuka dan terus mengkaji segala peluang dan potensi untuk value creation setiap portofolio bisnis. Termasuk bisnis menara telekomunikasi yang masih akan terus berkembang ke depan.
“Telkom Group melalui Mitratel ingin menjadi pemain utama di bisnis ini dan diharapkan hal tersebut dapat mendukung penguatan portofolio bisnis perusahaan,” imbuh Pujo.
Mengutip pemberitaan sebuah media online sebelumnya, sebagian besar menara yang dialihkan dari Telkomsel ke Mitratel berada di luar Pulau Jawa.
Dengan begitu, Mitratel dapat memfasilitasi para operator telekomunikasi yang tengah banyak melakukan ekspansi jaringan ke luar Jawa sehingga Mitratel dapat semakin memperluas basis pelanggannya.
Sejalan dengan kenaikan basis pelanggan tersebut, rasio penyewaan (tenancy ratio) menara Mitratel diharapkan akan semakin meningkat.
Sebagai informasi, Mitratel membukukan pendapatan non-konsolidasi sebesar Rp 3,2 triliun pada semester I 2021 atau tumbuh 10,9% secara tahunan. Sementara marjin EBITDA-nya meningkat menjadi 76,5% dibanding periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 66,6%. Aha (Edi)
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News