Melalui Daily Write Up bertajuk Kalbe Farma (KLBF IJ) – FY22 indicative results and FY23F outlook, analis Mirae Sekuritas, Christine Natasya mengatakan bahwa pada 4Q22, laba bersih indikatif KLBF adalah Rp897 miliar yang hanya tumbuh sebesar 0,2% yoy.
“Laba kotor FY22 kumulatif KLBF adalah Rp3,3 triliun, yang kami anggap sejalan dengan ekspektasi kami dan konsensus dengan mencapai masing-masing 101% dan 97% dari perkiraan kami dan konsensus,” katanya.”
|Baca juga: Investasi Progen, Kalbe Farma (KLBF) Kembangkan Obat-Obatan Biologis
Christine menerangkan KLBF mengharapkan pendapatannya tumbuh dua digit sebesar 13%-15% yoy di 2023F yang seharusnya berasal dari pertumbuhannya di semua segmen, seperti segmen farmasi (20%-24% yoy), segmen kesehatan konsumen & nutrisi (9%-12% yoy), dan segmen distribusi (12%-15% yoy).
Sementara itu, jelasnya, pertumbuhan EPS diperkirakan mencapai 13%-15% yoy (vs perkiraan sebesar 13% yoy). Perusahaan akan meningkatkan 3%-6% yoy untuk ASP di semua segmen pada 2023F.
Selain itu, jelas Christine, KLBF akan lebih fokus pada perluasan bisnis farmasi unbranded di 2023F sambil mempertahankan produk biosimilar yang diproduksi secara lokal pada saat yang bersamaan.
Meskipun lebih berfokus pada unbranded product, produk biosimilar perusahaan akan meningkatkan marginnya di masa mendatang meskipun secara bertahap. “Kami mempertahankan forecast dan rekomendasi Trading Buy kami pada KLBF sambil menunggu hasil audit FY22,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
