1
1

BEDAH SAHAM: Rekomendasi Hold untuk Saham PTBA

Pekerja Bukit Asam. | Foto: PTBA

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan rekomendasi PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menjadi hold dengan target harga sebesar Rp3.175 per saham seiring dengan realisasi kinerja keuangan pada kuartal I/2023 yang mengalami penurunan.

Melalui Daily Write Up bertajuk Bukit Asam (PTBA IJ) – 1Q23 earnings fall short of estimates due to lower ASP and higher cost of revenue, analis Mirae Sekuritas Rizkia Darmawan menerangkan laba bersih PTBA di kuartal I/2023 mencapai Rp1,19 triliun (-54% QoQ, -48% YoY), jauh di bawah harapan/konsensus dengan run rate 7%/12%.

“Melihat hasil operasi dan keuangan terkini, kami menurunkan proyeksi laba bersih kami sebesar c.59% untuk memperhitungkan biaya yang meningkat, ASP yang menurun dan volume penjualan yang lebih rendah.”

|Baca juga: Rekomendasi Saham Bukit Asam (PTBA) Dinaikkan Jadi BELI

Rizkia menjelaskan meskipun volume penjualan batubara tumbuh menjadi 8,8 juta ton (-28% QoQ, +8% YoY) pada kuartal I/2023, ASP yang lebih rendah sebesar Rp1,1 juta/ton (-16% QoQ, -4% YoY) akibat dari normalisasi harga batu bara global mempengaruhi pendapatan kuartalan PTBA menjadi Rp9,96 triliun (-14% QoQ, +21% YoY).

Marjin PTBA pada kuartal I/2023 terkena dampak dari biaya kas yang semakin meningkat menjadi Rp948.000/ton (+9% QoQ, +29% YoY), sekitar 50% di atas proyeksi Mirae, karena kenaikan biaya jasa pertambangan (-25% QoQ, +12% YoY), biaya jasa kereta api batu bara (-11% QoQ, +27% YoY), dan biaya royalti (-22% QoQ, +111% YoY).

Rizkia mengharapkan PTBA tetap mematuhi strategi penjualan awalnya dengan rasio domestik terhadap ekspor sebesar 9:1, sehingga memungkinkan mereka untuk mendapatkan manfaat dari skema royalti BLU/MIP. “Jika diterapkan, skema ini diharapkan dapat menghapuskan skema DMO, memungkinkan PTBA untuk berpotensi mendapatkan harga jual yang lebih tinggi.”

Dengan adanya revisi proyeksi, Rizkia menurunkan rekomendasi untuk PTBA menjadi “Hold” dengan target harga sebesar Rp3.175, yang mengimplikasikan P/E sebesar 5,2x (-0,5SD dari rata-rata 5 tahun). “Meskipun demikian, kami mengakui potensi yield dividen sebesar c.26% dengan asumsi rasio pembayaran 80%, yang mungkin dapat meredakan tekanan pada saham dalam jangka pendek.”

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Cassaday & Co Keruk Saham Arch Capital Hinggal 3.570 Lembar
Next Post Ma’ruf Amin Melanjutkan Amanah sebagai Ketua Dewan Penasihat AASI

Member Login

or