Media Asuransi, GLOBAL – Pasar Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Rabu dengan saham di Korea Selatan dan Taiwan memimpin penurunan. Hal itu karena perusahaan teknologi besar termasuk pembuat cip berada di bawah tekanan setelah Barclays menurunkan peringkat Apple
Mengutip CNBC International, Rabu, 3 Januari 2024, saham Apple turun empat persen pada Selasa, setelah Barclays memangkas peringkat produsen iPhone tersebut menjadi underweight dan memangkas target harganya menjadi US$160 dari US$161. Pemasok Apple di pasar utama Asia turun, membebani indeks di Taiwan dan Korea Selatan.
Sedangkan Kospi Korea Selatan turun 1,78 persen. Saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun satu persen. Sebagian besar saham teknologi dan cip termasuk Samsung Electronics, LG Corporation dan SK Hynix turun lebih dari dua persen.
|Baca: OJK Tetapkan 6 Saham Pendatang Baru sebagai Efek Syariah, Siapa Saja Mereka?
Sementara itu, indeks Tertimbang Taiwan merosot 1,18 persen dengan saham perusahaan manufaktur semikonduktor Taiwan turun 1,85 persen dan Hon Hai, yang dikenal secara internasional sebagai Foxconn, turun 0,48 persen.
Investor di Asia
Investor di Asia menunggu data aktivitas pabrik India dari S&P Global untuk Desember. Sementara harga minyak juga akan diawasi dengan ketat menyusul penempatan kapal perusak Iran di Laut Merah yang telah meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Di Australia, S&P/ASX 200 mundur 1,1 persen setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,23 persen, sementara CSI 300 Tiongkok kesulitan menentukan arah.
Pasar Jepang tutup hingga Kamis. Sebuah penerbangan Japan Airlines bertabrakan dengan pesawat penjaga pantai di bandara Haneda Tokyo dan menyebabkan lima kematian. Pesawat Penjaga Pantai sedang menuju ke prefektur Niigata untuk memberikan bantuan atas gempa bumi yang baru-baru ini melanda Jepang pada Hari Tahun Baru, menurut laporan awal.
Semalam di AS, Nasdaq Composite yang padat teknologi turun 1,63 persen dan S&P500 turun 0,57 persen. Saham Apple turun lebih dari tiga persen setelah Barclays menurunkan peringkat saham Magnificent Seven menjadi underweight. Dow Jones Industrial Average berhasil bertahan karena saham-saham defensif seperti Johnson & Johnson dan Merck menguat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News