1
1

Chandra Asri Diganjar Peringkat idAA- oleh Pefindo

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menetapkan peringkat “idAA-” untuk PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) dan surat utang yang diterbitkan. Prospek dari peringkat perusahaan adalah stabil.

TPIA berencana melunasi Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap I Tahun 2020 Seri A sebesar Rp528,8 miliar yang akan jatuh tempo 26 Agustus 2023 menggunakan dana internal. Per tanggal 31 Desember 2022, kas dan setara kas Perusahaan tercatat sebesar US$1,4 miliar.

|Bava juga: Krakatau Steel Teken Jual Beli Saham dengan Chandra Asri Rp3,24 Triliun

Dikutip dari keterangan resminya, Jumat 12 Mei 2023, Pefindo menerangkan peringkat perusahaan mencerminkan pandangan kami mengenai posisi terdepan TPIA dalam industri petrokimia dalam negeri yang didukung oleh sinergi dengan mitra-mitra strategis, operasi yang terintegrasi secara vertikal dengan fasilitas pendukung yang memadai setelah akuisisi saham perusahaan-perusahaan utilitas, serta likuiditas yang kuat dengan fleksibilitas keuangan yang sangat kuat.

“Namun, sensitivitas terhadap siklus industri dan risiko terkait dengan ekspansi fasilitas petrokimia membatasi peringkat, menurut pandangan kami.”

Peringkat dapat dinaikkan jika Pefindo berpandangan bahwa profil usaha Perusahaan semakin kuat secara signifikan dan menyediakan diversifikasi produk dan pasar yang lebih baik, yang dapat mengurangi volatilitas margin, dengan tetap mempertahankan struktur permodalan yang konservatif.

Namun, peringkat dapat diturunkan jika kami melihat ada penurunan secara terus-menerus dalam profil keuangan Perusahaan karena margin laba yang lebih lemah dari perkiraan sebagai akibat dari kenaikan harga bahan baku atau penurunan harga produk. Hal ini dapat diakibatkan dari permintaan untuk produk petrokimia yang lebih lemah dari yang diantisipasi, terutama di pasar domestik, yang merupakan fokus Perusahaan, percepatan ekspansi kapasitas dari para pelaku industri, atau harga bahan baku yang lebih tinggi dari yang diperkirakan.

|Baca juga: Siap Lunasi Obligasi, Pefindo Tegaskan Peringkat Chandra Asri idAA-

Peringkat juga bisa berada di bawah tekanan jika TPIA melakukan ekspansi yang didanai dengan utang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, sehingga profil keuangan menjadi agresif. “Peringkat kami belum memperhitungkan rencana tambahan belanja modal untuk pembangunan konstruksi naphtha cracker kedua Perusahaan atau rencana untuk membangun pabrik chloralkali karena masih belum terdapat keputusan investasi final.”

TPIA merupakan produsen petrokimia yang beroperasi secara terintegrasi, menyediakan olefina, poliolefina, monomer stirena, butadiena, methyl-tertiary-butylether (MTBE), dan butena-1. Perusahaan memiliki satu-satunya naphtha cracker, fasilitas produksi monomer stirena, butadiena, MTBE, dan butena-1 di dalam negeri.

Naphtha cracker milik Perusahaan memiliki kapasitas produksi 2.138 kilo ton per tahun (KTA), fasilitas produksi polietilena dengan kapasitas 736 KTA, fasilitas produksi monomer stirena dengan kapasitas 340 KTA, fasilitas produksi polipropilena dengan kapasitas 590 KTA, fasilitas produksi butadiena dengan kapasitas 137 KTA, fasilitas produksi MTBE dengan kapasitas 128 KTA, dan fasilitas produksi butene-1 dengan kapasitas 43 KTA.

Pada tanggal 31 Desember 2022, saham Perusahaan dimiliki oleh PT Barito Pacific Tbk (34,6%), SCG Chemicals Co. Ltd. (30,6%), PT TOP Investment Indonesia (15,0%), Prajogo Pangestu (7,8%), Marigold Resources Pte. Ltd. (3,9%), Erwin Ciputra (0,2%), dan publik (7,9%).

 

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Manajemen Risiko Ada Pada Setiap Fase Kehidupan, Pastikan Anda Sudah Punya Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan
Next Post Ulasan Pasar Saham MAMI: Sektor Green Economy Jadi Unggulan

Member Login

or