Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA terhadap rencana penerbitan Obligasi II Tahun 2025 PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJEE) senilai Rp1,25 triliun dan peringkat idA(sy) terhadap rencana penerbitan Sukuk Ijarah I Tahun 2025 senilai Rp1,25 triliun.
“Perolehan dana dari penerbitan obligasi dan sukuk akan digunakan untuk pembiayaan kembali obligasi dan utang bank sekitar Rp1,4 triliun, dan sisanya akan digunakan untuk mendanai belanja modal terkait pengembangan fiber to the home (FTTH) dan modal kerja,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 24 Juni 2025.
Pada saat bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idA terhadap IJEE dan Obligasi I Tahun 2024. Prospek atas peringkat Perusahaan adalah stabil.
|Baca juga: Peringkat Integrasi Jaringan Ekosistem Dinaikkan Jadi idA Prospek Stabil
“Peringkat mencerminkan keuntungan IJEE memiliki infrastruktur dengan kualitas yang baik, potensi pertumbuhan pendapatan eksponensial dari ekspansi bisnis, dan struktur permodalan yang konservatif.”
Peringkat dibatasi oleh risiko untuk menunjukkan kinerja yang stabil mempertimbangkan perusahaan masih relatif baru dalam tahap operasi dan risiko regulasi terkait ekspansi jaringan.
Peringkat dapat dinaikkan jika IJEE sukses mengeksekusi bisnis FTTH dan broadband wireless access (BWA) secara tepat waktu dengan menjalankan gelaran home passed baru secara efisien dan mengakuisisi pelanggan dengan tingkat penerimaan yang tinggi yang akan berdampak secara signifikan terhadap arus kas masuk dan tetap mempertahankan struktur permodalan yang konservatif secara berkelanjutan.
|Baca juga: Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave) Rampungkan Emisi Obligasi Rp600 Miliar
Namun, peringkat dapat diturunkan jika kinerja IJEE secara signifikan di bawah target yang telah diantisipasi. Peringkat juga dapat tertekan jika IJEE cenderung lebih agresif dalam mendanai aktivitas bisnis tanpa diimbangi penguatan posisi bisnis.
IJEE merupakan penyedia infrastruktur telekomunikasi, yang memiliki kontrak jangka panjang dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAII) terkait penggunaan aset KAII untuk menempatkan kabel serat optik IJEE.
IJEE juga memiliki serat optik di jalur provinsi sepanjang Pulau Jawa dan jalur tol di beberapa ruas. Pada akhir tahun 2024, pemegang saham IJEE terdiri dari PT Jaringan Infra Andalan (99,70%) dan PT Lintas Maju Maxima (0,30%).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News