Media Asuransi, JAKARTA – Emiten kimia PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA) menyatakan bahwa akan ada investor baru yang menginjeksi dana sebesar Rp45 miliar.
Informasi tersebut disampaikan manajemen ETWA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun demikian, menurut manajemen, rencana injeksi dana dari investor baru tersebut akan tertunda.
Rencana penting lain yang bakal tertunda adalah konversi utang pihak ketiga menjadi saham dan penggantian jajaran BOD dan BOC. Manajemen ETWA tidak menjelaskan alasan rencana penting perseroan tersebut akan tertunda eksekusinya.
Manajemen ETWA juga menyampaikan bahwa ETWA akan melakukan jasa tolling produksi dan akan melakukan produksi sendiri untuk penjualan ekspor serta memodifikasi pabrik biodiesel (fame) menjadi pabrik kimia (MBAC).
|Baca juga: Itama Ranoraya (IRRA) Akuisisi Produsen Jarum Suntik Terbesar di Asia
Di sektor perkebunan kelapa sawit, ETWA berencana akan merehabilitasi fisik tanaman dalam rangka mengoptimalkan produksi TBS dan infrastruktur dalam lingkungan kebun, membangun pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 45 TPH dan melanjutkan pengembangan kebun sawit di area sisa lahan dalam HGU.
Dari sisi liabilitas, ETWA menyampaikan telah melakukan restrukturisasi fasilitas pinjaman kredit pada BRI dan akan melakukan restrukturisasi fasilitas pinjaman kredit pada BNI yang diharapkan selesai pada Oktober 2021.
Pada 2020, ETWA mencatatkan penjualan konsolidasi sebesar Rp467 juta atau turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp224 miliar. Perseroan juga membukukan laba bersih 2020 sebesar Rp90 atau naik dari 2019 rugi sebesar Rp42 miliar.
Saham ETWA saat ini sedang di-suspend dan stagnan di level Rp62 per saham. ETWA memiliki notasi khusus yaitu laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif dan perusahaan tercatat belum menyelenggarakan RUPST sampai dengan 6 bulan setelah tahun buku berakhir.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News