1
1

Itama Ranoraya (IRRA) Akuisisi Produsen Jarum Suntik Terbesar di Asia

Media Asuransi, JAKARTA – PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) resmi mengakuisisi 51% saham perusahaan produsen jarum suntik, PT Oneject Indonesia. IRRA membeli 51% saham Oneject dalam 2 tranche, dengan pembayaran pertama senilai Rp198,8 miliar.

Emiten yang bergerak dibidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) ini melakukan perjanjian pengikatan jual beli saham bersyarat (PPJB) untuk pembelian atau akuisisi PT Oneject Indonesia (Oneject). 

Baca juga: Saham Disuspend, Manajemen Bank J Trust (BCIC) Tegaskan Kondisi Fundamental Baik

Akuisisi ini merupakan bagian dari transformasi perseroan untuk menjadi manufacturing high tech di sektor kesehatan. Oneject sendiri merupakan produsen alat suntik ADS (Auto Disable Syringe) terbesar di Asia, yang saat ini sudah menjual produknya ke negara-negara di Eropa, Asia dan juga UNICEF.

Pasca akuisisi, IRRA akan menjadi pemegang saham mayoritas di Oneject dengan porsi kepemilikan mencapai 51%. Transaksi pembelian akan dilakukan dalam 2 tranche, yaitu pembayaran di awal senilai Rp198,80 miliar yang dibayarkan saat penandatanganan PJBB dan pembayaran final sebesar nilai total akuisisi yang disepakati dikurangi nilai pembayaran awal. 

Berdasarkan siaran pers, Rabu, 29 September 2021, nilai total akuisisi yang disepakati mengacu kepada hasil appraisal dari KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik) dengan menggunakan buku FY2021. 

Baca juga: Kondisi Manufaktur di Seluruh ASEAN Stabil

Pendanaan untuk pembayaran awal senilai Rp198,80 berasal dari penjualan saham treasury sebanyak 100 juta lembar di harga Rp1.988/lembar saham. Harga penjualan saham treasury tersebut telah memenuhi aturan POJK No.30/POJK.04/2017. Sementara untuk pembayaran final, IRRA akan melakukan penerbitan saham baru (rights issue).

Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk Heru Firdausi Syarif menjelaskan, saham Oneject yang akan dibeli terdiri dari saham lama dan juga saham baru, penerbitan saham baru tersebut ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja dan juga belanja modal Oneject.

“Tahun depan penjualan ekspor alat suntik akan naik signifikan. Selain alat suntik, awal tahun depan Oneject juga sudah mulai produksi alat kesehatan lainnya seperti kantong darah untuk kebutuhan PMI dan juga produksi produk Reagen test (Covid & non Covid) milik Abbott, jadi dana akuisisi juga digunakan untuk pendanaan modal kerja dan belanja modal Oneject”, jelas Heru.  

Lebih lanjut dia mengatakan, proses akuisisi selambat-lambatnya selesai di semester I/2022, sehingga di tahun buku 2022, Oneject sudah dapat dikonsolidasikan ke dalam IRRA. Selanjutnya, IRRA akan meminta persetujuan dari pemegang saham untuk persetujuan akuisisi Oneject dan juga persetujuan penerbitan saham baru (rights issue) dalam rangka pendanaan akuisisi.

“Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk kedua agenda tersebut dilaksanakan pada kuartal I/2022,” lanjutnya. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Saham Disuspend, Manajemen Bank J Trust (BCIC) Tegaskan Kondisi Fundamental Baik
Next Post Astra International (ASII) Bagi Dividen Rp1,82 Triliun

Member Login

or