Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng) di ‘A(idn)’. Outlook peringkat adalah Stabil.
“Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 25 Juli 2025.
Peringkat Nasional Jangka Panjang Bank Kalteng didukung oleh dukungan pemerintah serta profil kredit standalone-nya. Fitch menilai terdapat kemungkinan terbatas atas dukungan luar biasa dari pemerintah Indonesia (BBB/Stabil) kepada Bank Kalteng jika diperlukan.
|Baca juga: Bank Jatim (BJTM) Diganjar Peringkat idAA- dengan Prospek Stabil
Sektor perbankan Indonesia relatif kecil dibandingkan ukuran ekonominya, dengan rasio aset terhadap Produk Domestik Bruto yang termasuk terendah secara global. Skala yang terbatas ini berarti otoritas Indonesia memiliki kapasitas yang cukup besar untuk memberikan dukungan kepada bank domestik jika diperlukan.
Namun, hal ini diimbangi oleh tingginya proporsi aset yang dimiliki oleh bank milik negara dan bank swasta yang penting secara sistemik, yang mungkin memerlukan dukungan pemerintah pada saat terjadi tekanan sistemik.
“Penilaian kami terhadap dukungan didasarkan pada pentingnya Bank Kalteng terhadap pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Bank ini memberikan pembiayaan kepada pegawai negeri, usaha mikro, kecil, dan menengah lokal, serta proyek-proyek terkait pemerintah.”
|Baca juga: OJK Ingatkan BPD Agar Waspadai Risiko Operasional
Bank ini juga berperan sebagai bendahara wilayah dengan mengelola dana pemerintah daerah. Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah memiliki 42,5% saham di bank ini pada akhir 2024, dengan sisanya dimiliki oleh berbagai pemerintah kota dan kabupaten di provinsi tersebut.
“Peran dan struktur kepemilikan perusahaan mendasari ekspektasi kami atas kemungkinan dukungan luar biasa dari pemerintah pusat jika diperlukan, meskipun kami menilai kemungkinan pemberian dukungan tersebut tetap lebih kecil dibandingkan bank-bank besar lainnya di sistem perbankan, mengingat kepentingan sistemik Bank Kalteng sangat rendah, dengan pangsa pasar aset hanya sebesar 0,15% pada akhir Maret 2025.”
Profil kredit standalone Bank Kalteng dibatasi oleh franchise bisnisnya yang kecil dan posisi pasar yang terbatas di tingkat nasional. Bank ini memiliki model bisnis yang sederhana dan berfokus pada pemberian kredit konsumen, yang umumnya menghasilkan kualitas aset dan profitabilitas di atas rata-rata, meskipun kerugian kredit meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
“Basis dana pihak ketiga bank ini mengalami fluktuasi musiman dan memiliki risiko konsentrasi geografis yang moderat, menurut pandangan kami.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News