Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Bank Sinarmas Tbk menjadi ‘A(idn)’, dari ‘A-(idn)’, dan mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Pendeknya di ‘F1(idn)’. Outlook untuk Peringkat Jangka Panjang Nasional adalah Stabil.
“Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 3 Februari 2025.
Peringkat Nasional Jangka Pendek ‘F1’ menunjukkan kapasitas terkuat untuk pembayaran tepat waktu atas komitmen keuangan relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara yang sama. Berdasarkan skala Peringkat Nasional dari Fitch, peringkat ini ditetapkan terhadap risiko gagal bayar terendah dibandingkan dengan yang lain di negara atau serikat moneter yang sama. Untuk profil likuiditas yang tergolong kuat, “+” ditambahkan ke peringkat yang ditetapkan.
|Baca juga: Peringkat Bank Sinarmas Diafirmasi A- Prospek Stabil oleh Fitch
Peringkat Bank Sinarmas didorong oleh profil standalone-nya. Hal ini mencerminkan asosiasi bank dengan Grup Sinar Mas – konglomerasi besar di Indonesia – yang dinilai membantu bank mendapatkan volume bisnis, mempertahankan kapitalisasi yang solid, dan mengakses pendanaan serta likuiditas berbiaya lebih rendah dibandingkan bank seukurannya.
“Kami berpendapat bahwa terdapat kemungkinan terbatas untuk dukungan luar biasa dari induk perusahaan bank, Sinar Mas Multiartha (SMMA). SMMA adalah sebuah perusahaan induk non-operasional dalam Grup Sinar Mas yang berfokus pada penyediaan layanan keuangan.”
Fitch menilai bahwa SMMA memiliki kecenderungan yang kuat untuk mendukung Bank, namun memiliki kapasitas yang terbatas untuk mendukung Bank Sinarmas karena ukuran bank yang besar relatif terhadap SMMA.
|Baca juga: Mengawali Tahun 2025, Bank Sinarmas Buka 2 Kantor Cabang Prioritas
Pemulihan ekonomi Indonesia yang kuat setelah pandemi Covid-19 dan berkurangnya risiko kualitas aset, yang terlihat dari penurunan berkelanjutan pada Loan at Risk (LaR) dalam sistem, telah membuat Fitch memiliki pandangan yang lebih positif terhadap operating environment sistem perbankan Indonesia.
“Kami menilai bahwa domestic franchise dari Bank Sinarmas lebih kuat dibandingkan dengan bank kecil lainnya di Indonesia yang diperingkat Fitch , karena asosiasinya dengan Grup Sinar Mas.”
Hal ini memungkinkan Bank Sinarmas untuk mendiversifikasi portofolio aset dan pendapatan operasionalnya, yang tercermin dalam proporsi pendapatan non-bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bank lainnya. Bank juga mendapatkan manfaat dari sumber pendanaan berbiaya rendah dari perusahaan afiliasi dalam grup.
Rasio non-performing loan (NPL) bruto membaik menjadi 0,7% pada September 2024, dari 1,5% pada Desember 2023, dibantu oleh hapus buku yang signifikan. LaR mencapai 11% dari total pinjaman. Hal-hal tersebut telah membaik secara bertahap, tetapi tetap di atas bank lain yang seukuran.
Pencadangan kerugian piutang yang besar dalam beberapa tahun terakhir telah meningkatkan coverage, yang mencapai 83% dari LaR, dan akan meredam biaya kredit dalam waktu dekat. Namun, kami memperkirakan rasio NPL akan meningkat moderat dalam satu atau dua tahun ke depan, karena risiko laten dalam portofolio pinjaman tetap ada.
Fitch memproyeksikan profitabilitas meningkat seiring turunnya Cost of Credit, yang seharusnya dapat mengimbangi dampak dari Net Interest Margin yang lebih rendah seiring turunnya suku bunga yang berlaku. Tekanan pada loan yield kemungkinan akan dimoderasi oleh pergeseran menuju proporsi yang lebih besar dari pinjaman ritel dengan yield yang lebih tinggi dalam portofolio pinjaman.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News