Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengembangkan pasar modal melalui pendekatan edukasi dan inovasi produk. Dalam laporan yang disampaikan pada RUPST, BEI menyebutkan telah melaksanakan lebih dari 34 ribu kegiatan edukasi sepanjang 2024, naik 86 persen dari tahun sebelumnya.
Bahkan, jumlah pesertanya mencapai lebih dari 59 juta orang. “Pada tahun lalu BEI telah melaksanakan lebih dari 34 ribu kegiatan edukasi, atau meningkat 86 persen jika dibandingkan dengan 2023, dengan jumlah peserta mencapai lebih dari 59 juta orang,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, 25 Juni 2025.
|Baca juga: Pasal 251 KUHD Dinilai Berdampak terhadap Kepastian Hukum Kontrak Asuransi
|Baca juga: BI: Ekonomi dan Keuangan Syariah Dibangun di Atas Landasan Nilai yang Mulia
Iman mengungkapkan jumlah investor pasar modal Indonesia terpantau meningkat. Pada akhir 2024, tercatat sebanyak 14,8 juta investor, naik sekitar 1,7 juta investor dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada konteks itu, investor ritel masih didominasi generasi milenial dan Z.
Di sisi inovasi produk, BEI meluncurkan berbagai inisiatif seperti SPPA Repo pada Maret 2025, ETF dengan pendapatan Rp233 juta hingga Mei 2025, serta perdagangan karbon melalui IDXCarbon yang mencapai Rp55 juta di periode yang sama.
“Inovasi pada perdagangan produk derivatif juga terus dilakukan oleh BEI dengan meluncurkan kontrak berjangka indeks asing pada Februari lalu,” tulis BEI.
|Baca juga: Anak Muda Jadi Kontributor Terbesar di Pasar Asuransi Kesehatan
|Baca juga: BNI Sekuritas: Manfaatkan Take Profit Jika IHSG Kembali Menguat Hari Ini
Hingga kini, rata-rata transaksi derivatif mencapai 86 kontrak per hari, dengan jumlah investor mencapai 345. BEI juga memperluas jaringan distribusi melalui 967 Galeri Investasi dan 29 Kantor Perwakilan. Sementara itu, pengguna aplikasi IDX Mobile mencapai 242 ribu pengguna hingga Mei 2025.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
1 
1 
