Media Asuransi, JAKARTA – PT AlamTri Resources Tbk (ADRO) mencatat pendapatan yang solid sebesar US$2,08 miliar, atau turun 3% dari kinerja 2023. Operasi batu bara metalurgi di PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) mencapai kenaikan volume produksi dan penjualan masing-masing sebesar 30% dan 26% atau 6,63 juta ton dan 5,62 juta ton.
Kenaikan pencapaian operasional ini diofset dengan penurunan 16% pada harga jual rata-rata (ASP), karena harga batu bara metalurgi terus melemah. Kondisi ini didorong oleh melemahnya sektor properti dan infrastruktur China yang mengakibatkan fluktuasi permintaan baja dan dengan demikian juga permintaan terhadap batu bara metalurgi.
|Baca juga: Alamtri Resources Bagi-Bagi Dividen Interim US$200 juta
AlamTri mencatat kenaikan 26% pada penjualan batu bara metalurgi menjadi 5,62 juta ton. Namun, seiring penurunan harga batu bara metalurgi, harga jual rata-rata turun 16%.
Berdasarkan keterbukaan informasi publik perseroan dikutip, Kamis, 6 Maret 2025, pada 2024 perseroan mencatatkan laba inti sebesar US$648 juta, dan EBITDA operasional sebesar US$982 juta. Hal ini menghasilkan margin EBITDA operasional sebesar 47%.
Selaras dengan rencana investasi, belanja modal naik 36% menjadi US$514 juta. Pengeluaran belanja modal terutama digunakan untuk investasi pada alat berat, infrastruktur, dan smelter aluminium.
|Baca juga:KPK Tetapkan 5 Tersangka dalam Skandal Kredit LPEI, Negara Rugi Rp11,7 Triliun!
Pada tahun lalu, AlamTri sukses menjual hampir seluruh saham yang dimilikinya atas PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) kepada pemegang sahamnya melalui mekanisme penawaran umum pemegang saham (PUPS) pada bulan Desember 2024. AlamTri saat ini berfokus pada pengembangan bisnis batu bara metalurgi dan pengolahan mineral melalui ADMR, serta bisnis energi terbarukan.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer, Garibaldi Thohir mengatakan perusahaan terus mempertahankan fokus pada keunggulan operasional dan pengendalian biaya di tengah kondisi makro yang dinamis.
“Dedikasi terhadap kepemimpinan dalam hal biaya telah tertanam dalam / telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari seluruh aspek operasi dan tercermin pada margin EBITDA operasional kami. Dengan organisasi yang ramping, kami ingin bertumbuh secara berkelanjutan dan menangkap peluang pada ekonomi hijau.”
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News