Media Asuransi, JAKARTA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon mencatatkan transaksi dan peminatan pembelian hingga 2,75 juta ton CO2 atas kredit karbon Indonesia.
Hal itu terjadi selama periode United Nations Framework Convention on Climate Change Conference of Parties ke-30 (UNFCCC COP 30) di Belém, Brazil dari 10 hingga 21 November 2025. Pada COP 30, IDXCarbon menawarkan proyek karbon Indonesia baik untuk yang sudah tercatat maupun yang akan diterbitkan di masa depan.
|Baca juga: Dana Nasabah Raib hingga Rp90 Miliar, Begini Respons Bos OJK soal Kasus Mirae Asset Sekuritas Indonesia
|Baca juga: Mirae Asset Respons Dugaan Akses Ilegal Akun yang Rugikan Nasabah Hingga Rp90 Miliar
“Proyek-proyek yang ditawarkan berbasis teknologi maupun lingkungan,” kata Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin, 1 Desember 2025.
Berikut merupakan beberapa pihak yang melakukan transaksi atau menyampaikan peminatan atas proyek karbon Indonesia selama periode COP 30:
- TBS Energi Utama
- Value Network Ventures Pte Ltd
- South Pole
- Energy Management Indonesia
- Bank Mandiri
- Iklim Muda Sentosa (CarbonEthics)
- Bank CIMB Niaga
- Bala Biotech Indonesia
- Aorsa Konsultan Manajemen
- Bank Maybank Indonesia
- Rois Cartoon Studio
- Etam Wira Utama
- Mitra Tours & Travel
- Filtrona Manufacturing Indonesia
- Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (Inacom)
- Bank SMBC Indonesia
- Superintending Company of Indonesia (Sucofindo)
- Pertamina (Persero)
- Pertamina Patra Niaga
- Pihak-pihak lain dari dalam maupun luar negeri yang namanya tidak dipublikasikan
Hal ini menunjukkan cukup tingginya minat atas proyek karbon Indonesia yang sudah tercatat maupun yang akan diterbitkan di masa depan. Dalam hal ini, IDXCarbon senantiasa berupaya memfasilitasi perdagangan karbon Indonesia secara transparan dan mudah untuk mendorong pertumbuhan perdagangan karbon Indonesia.
“Kami percaya IDXCarbon dapat mendukung pertumbuhan perdagangan karbon Indonesia,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
