1
1

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Perdagangan Pagi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Jumat terpantau bergerak di zona penguatan. Meski demikian, para investor harus tetap berhati-hati karena indeks acuan saham Indonesia masih rentan terkoreksi seiring minimnya sentimen positif baik dari dalam maupun luar negeri.

IHSG Jumat, 2 Februari 2024, perdagangan pagi dibuka di posisi 7.201 dan tak berapa lama menguat ke posisi 7.224. Level tertinggi di 7.229 dan terendah di 7.209. Volume perdagangan pagi tercatat 1,39 miliar lembar saham senilai Rp721 miliar. Sebanyak 181 saham menguat, sebanyak 179 saham melemah, dan 218 saham stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Jumat pagi dibuka menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.764 per US$. Mata uang Paman Sam kehilangan tenaga usai The Fed menyatakan enggan untuk memangkas suku bunga acuan pada Maret 2024.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan Jumat pagi dibuka menguat ke Rp15.753 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.712 hingga Rp15.754 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.621 per US$.

Di sisi lain, Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Bursa saham Amerika Serikat (AS) mampu pulih dari kemunduran sesi sebelumnya sebagai tanda bullish dalam mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter di AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir naik 1,0 persen menjadi 38.519,84. Sedangkan indeks S&P 500 berbasis luas naik 1,3 persen menjadi 4.906,19. Kemudian indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi melonjak 1,3 persen menjadi 15.361,64.

“Hari ini menunjukkan betapa bersemangatnya para pedagang untuk membeli setiap penurunan. Masyarakat lebih takut ketinggalan dibandingkan dengan potensi penjualan suatu saham,” kata Steve Sosnick dari Interactive Brokers.

Dolar AS melemah

Sedangkan dolar AS melemah terhadap euro dan yen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Investor terus bertaruh bahwa Federal Reserve semakin dekat untuk memangkas suku bunga, bahkan setelah Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tindakan pada Maret tidak mungkin dilakukan.

Powell mengatakan suku bunga telah mencapai puncaknya dan akan bergerak lebih rendah dalam beberapa bulan mendatang. Kondisi itu dengan inflasi yang terus turun dan ekspektasi terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Namun, dia menolak untuk menyatakan kemenangannya dalam perjuangan bank sentral AS melawan inflasi selama dua tahun, dan menjamin The Fed telah mencapai soft landing yang diinginkan bagi perekonomian atau berjanji bahwa pemotongan akan dilakukan segera setelah pertemuan 19-20 Maret.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Industri Aset Kripto di Indonesia Tumbuh Pesat
Next Post Tutup Tahun 2023, Setir Kanan Jual Lebih dari 11.000 Unit Mobil Bekas

Member Login

or