1
1

IHSG Membara, Perusahaan Asuransi Jiwa Perlu Kurangi Porsi Investasi di Pasar Modal?

Ilustrasi. | Foto: OCBC

Media Asuransi, JAKARTA – Indonesia menjadi salah satu negara terdampak akibat kebijakan pembaruan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Bukan tidak mungkin kondisi ini memiliki imbas kepada yang lainnya di antaranya menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan hasil investasi perusahaan asuransi jiwa.

Sebelumnya pada Selasa, 8 April 2025, IHSG usai libur panjang Lebaran anjlok sebesar 9,19 persen ke level 5.912 pada pembukaan pertama pukul 09.00 WIB. Kondisi itu membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan tindakan pembekuan sementara perdagangan atau trading halt.

|Baca juga: Meningkat 17%, BCA Life Raih Laba Rp92,47 Miliar di 2024

|Baca juga: Trump Tunda Tarif Resiprokal ke Puluhan Negara Selama 90 Hari, Kecuali China

Merujuk dari kondisi itu, Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman menilai, perusahaan asuransi perlu mengurangi porsi investasinya di pasar modal. “Mengurangi porsi investasi di pasar modal bukan satu-satunya solusi,” jelas Wahyudin, kepada Media Asuransi, dikutip Senin, 14 April 2025.

Ia melanjutkan justru dalam jangka panjang pasar saham masih berpotensi memberikan imbal hasil yang baik. Namun, porsi idealnya perlu disesuaikan dengan profil risiko, jenis produk yang dimiliki (tradisional vs unitlink), dan kondisi pasar saat ini.

“Untuk kondisi yang sangat volatile, porsi saham dapat ditekan di bawah 10–15 persen dari total portofolio, sembari menunggu kepastian arah pasar,” pungkas Wahyudin.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Next Post Tarif Reasuransi Bencana di Jepang Anjlok 15%, Sinyal Pasar Mulai Loyo?

Member Login

or