1
1

Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

Ilustrasi. | Foto: IMD

Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada pekan kedua April 2025, menunjukkan angka yang cukup stabil. Berdasarkan kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia (BI) menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai rupiah secara periodik.

Perkembangan Nilai Tukar 7 – 10 April 2025

|Baca juga:Bank Indonesia Putuskan Intervensi Pasar untuk Stabilisasi Nilai Tukar Rupiah

Pada akhir hari Kamis, 10 April 2025

  1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp16.795 per dolar AS.
  2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 7,026 persen.
  3. DXY melemah ke level 100,87.
  4. Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,425 persen.

|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah

DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 11 April 2025

  1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.780 per dolar AS.
  2. Yield SBN 10 tahun naik ke 7,06 persen.

|Baca juga: Harga Emas Terus Menguat di Atas US$3.200 Pekan Ini

Aliran Modal Asing (Minggu II April 2025)

  1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 10 April 2025 113,35 bps (basis points), naik dibandingkan dengan 4 April 2025 sebesar 105,75 bps.
  2. Berdasarkan data transaksi pada April II (8 s.d 10 April 2025), secara agregat nonresiden tercatat jual neto Rp24,04 triliun. Akumulasi jual neto tersebut didorong jual neto di pasar SRBI, SBN dan saham masing-masing sebesar Rp10,47 triliun, Rp7,84 triliun dan Rp5,73 triliun.
  3. Aliran neto asing sepanjang tahun 2025 (year to date/ytd), berdasarkan data setelmen sampai dengan 10 April 2025, tercatat beli neto Rp7,11 triliun di SRBI dan Rp13,05 triliun di pasar SBN, sementara itu, jual neto Rp32,48 triliun di saham.

“Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dalam keterangan resmi yang dikutip Media Asuransi, Senin, 14 April 2025.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Dorong Proyek Raksasa Non-APBN, Bappenas-Danantara Teken MoU Demi Capai Target Ekonomi 8%
Next Post IHSG Membara, Perusahaan Asuransi Jiwa Perlu Kurangi Porsi Investasi di Pasar Modal?
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or