Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di akhir pekan lalu. Meksi menghijau, namun para investor harus tetap berhati-hati dan waspada guna meminimalisir kerugian saat berinvestasi di pasar modal.
IHSG Senin, 8 Januari 2024, perdagangan pagi dibuka menguat di posisi 7.350. Level tertinggi di 7.381 dan terendah di 7.358. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 244 juta lembar saham senilai Rp197 miliar. Sebanyak 184 saham menguat, sebanyak 100 saham melemah, dan sebanyak 288 saham stagnan.
|Baca: Rupiah Diprediksi Menguat Terbatas terhadap Dolar AS, Ini Alasannya
Sementara itu, pasar Asia-Pasifik mengawali minggu ini dengan kenaikan kecil karena investor menantikan data dan peristiwa ekonomi penting pada hari-hari berikutnya. Australia dan Jepang akan merilis angka inflasi, sementara Tiongkok bakal mengumumkan neraca perdagangan dan angka inflasi untuk Desember.
Bank of Korea adakan pertemuan pertama
Bank of Korea akan mengadakan pertemuan bank sentral pertama tahun ini di antara negara-negara besar Asia pada Kamis. Bank of Korea diperkirakan mempertahankan suku bunga stabil di 3,50 persen.
Di Australia, S&P/ASX 200 dimulai dengan naik tipis 0,17 persen. Sementara indeks Hang Seng Hong Kong berjangka mengarah ke pembukaan yang sedikit lebih tinggi berada di 16,590 dibandingkan dengan penutupan HSI di 16,535.33. Pasar Jepang tutup karena hari libur umum, dan akan kembali berdagang pada Selasa.
|Baca: Berikut 4 Rekomendasi Saham Pilihan dan Target Harganya
Sedangkan Kospi Korea Selatan dibuka 0,34 persen lebih tinggi. Saham berkapitalisasi kecil Kosdaq turun 0,08 persen lebih rendah. Pada Jumat di Amerika Serikat (AS), ketiga indeks utama menguat setelah laporan pekerjaan lebih kuat dari perkiraan.
Indeks S&P 500 berakhir pada Jumat dengan naik 0,18 persen. Sedangkan Nasdaq Composite bertambah 0,09 persen dan Dow Jones Industrial Average menguat 0,07 persen. Sementara itu, perekonomian AS menambahkan lebih banyak lapangan kerja dibandingkan dengan perkiraan pada Desember.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News