1
1

Infovesta: Investor Bisa Koleksi Saham Perbankan dan Konsumer yang Undervalued

Ilustrasi pasar modal Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama merekomendasikan investor untuk dapat memilih saham pada sektor perbankan dan sektor konsumer yang tergolong undervalued.

Sementara itu, pada obligasi, Infovesta menilai saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN. “Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang,” tulis Tim Riset Infovesta Utama sebagaimana dikutip dalam Weekly Mutual Funds Update, Senin, 29 Januari 2024.

Dalam riset tersebut, Tim Riset Infovesta memaparkan dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -1,25% ke level 7.137,09 poin. Pemberat laju indeks ditekan oleh aksi foreign outflow sebanyak Rp535,73 miliar. Net sell terbesar terutama pada saham big caps diantaranya ASII (Rp997,2 miliar), BBRI (Rp430,4 miliar), dan BBNI (Rp108,0 miliar).

Sentimen dari domestik yakni rilis data jumlah uang beredar meningkat menjadi 3,5% yoy (vs 3,3% yoy pada Nov’23). Meskipun laju jumlah uang beredar tidak secepat periode akhir tahun lalu, perlambatan ini tergolong wajar mengingat BI telah memperketat laju BI rate dan menahan rate-nya di level yang tinggi sehingga tingkat likuiditas semakin mengetat.

|Baca juga: Musim Kampanye Pilpres, Investor Bisa Koleksi Saham Perbankan & Konsumer

“Sentimen pemilu juga mewarnai pergerakan pasar saham domestik. Musim berlangsungnya kampanye mendekati Pemilu pada Februari memicu sedikit banyak volatilitas pergerakan IHSG.”

Dari beberapa pemilu pada periode sebelumnya, pergerakan IHSG yang volatil cukup wajar mengingat investor menunggu pemenang calon presiden dengan visi & misi terutama program-program yang akan dibawakan.

Sementara itu, sentimen global masih didominasi oleh negeri Paman Sam. Rilis data S&P Global PMI Komposit AS meningkat ke level 52,3 poin (vs 50,9 poin), manufaktur meningkat ke level 50,3 poin (vs 47,9 poin), dan servis meningkat ke level 52,9 poin (vs 51,4 poin). Rilis data PMI yang mengalami peningkatan level ekspansi mengindikasikan aktivitas industri AS sedang meningkat.

Kemudian rilis data laju pertumbuhan ekonomi (GDP Adv) pada kuartal IV/2023 hanya tumbuh sebesar 3,3% yoy (vs Q3: 4,9% yoy), tetapi masih di atas ekspektasi pelaku pasar sebesar 2% yoy. Sedangkan pada pasar obligasi, Infovesta Govt. Bond Index turun sebesar – 0,09%. Sentimen dari domestik tergolong minim. Sentimen pasar obligasi tertuju pada sentimen global terutama rilis data inflasi produsen AS (PCE) yang stagnan di level 2,6% yoy atau masih sesuai ekspektasi pelaku pasar.

Sedangkan rilis data jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran meningkat 25.000 menjadi 214.000 (20/01). Meskipun angka klaim pengangguran tergolong turun namun angka ketenagakerjaan masih tergolong cukup kuat sehingga mendorong beragamnya ekspektasi terhadap periode dimulainya pemangkasan suku bunga the Fed.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Kazuhiro Inoue Ditunjuk Jadi Dirut JACCS MPM Finance
Next Post BNI Life Gandeng Percasi DKI Jakarta Selenggarakan Turnamen Catur BNI Life Open 2024

Member Login

or