1
1

Infovesta: Investor Bisa Tambah Porsi SUN Tenor Menengah Panjang

ilustrasi pasar obligasi. | Foto: pajakku.com

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama merekomendasikan investor dapat melakukan aksi buy pada saham big cap dengan valuasi undervalued.

Sedangkan pada obligasi, saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk mengoleksi SUN. “Investor dapat mengurangi porsi tenor jangka pendek dan menambah porsi tenor menengah hingga panjang,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 27 Agustus 2024.

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +1,51% ke level 7.544.30 dipicu oleh mayoritas sektoral yang menguat. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp8,25 triliun.

|Baca juga: Investor Disarankan Koleksi Saham Big Cap dan SUN

Dari sisi saham, top leaders pendorong IHSG yakni BBRI (+6,63%), BREN (+8,00%) dan AMMN (+4,88%). Dari sentimen domestik, pertumbuhan kredit Indonesia pada bulan Juli 2024 tumbuh sebesar 12,40% YoY. Pertumbuhan ini ditopang sisi penawaran, dimana minat penyaluran kredit tetap terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada bulan Juli 2024 sebesar 7,72% YoY.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi sebesar 15,20% YoY, kredit modal kerja sebesar 11,60% YoY dan kredit konsumsi sebesar 10,98% YoY. Pembiayaan syariah dan kredit UMKM tumbuh masing-masing sebesar 11,75% YoY dan 5,16% YoY.

Dari China, rilis data suku bunga tenor 1 tahun dan 5 tahun, dimana bank sentral China tetap mempertahankan suku bunga untuk tenor 1 tahun di level 3,35% dan untuk tenor 5 tahun di level 3,85%. Keputusan tersebut mencerminkan tindakan penyeimbangan oleh China, setelah gubernur PBOC Pan Ghongseng mengatakan pada minggu lalu bahwa pihak berwenang akan menghindari mengambil tindakan “drastis” meskipun mereka bertekad untuk mencapai target-target pertumbuhan ekonomi China tahun ini.

|Baca juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Tembus 13,09%

Dari AS, rilis data klaim pengangguran AS minggu sebelumnya yang meningkat sebanyak 4.000 menjadi 232.000 sedikit di atas ekspektasi pasar sebesar 230.000. Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat.

Infovesta Gov. Bond Index naik +0,23 ke level 10.408,46. Yield SBN 10 tahun dan yield obligasi AS 10 tahun kompak bergerak bullish yakni yield SBN turun -8,80bps WoW ke level 6,63% dari 6,71% dan yield UST 10 tahun turun -8,00bps WoW ke level 3,80% dari 3,88%.

Sentimen dari domestik, Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,25% namun disisi lain membuka kemungkinan ruang untuk penurunan di kuartal IV/2024.

Sentimen dari AS, The Fed memberi sinyal yang semakin besar untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan pada bulan September jika data-data ekonomi terus berjalan sesuai harapan, hal ini disampaikan pada saat risalah dari The Fed.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 2 Seri Obligasi Bank BJB Rp1,47 Triliun Akan Segera Jatuh Tempo
Next Post Wall Street Bervariasi, Dolar AS Menguat Tipis

Member Login

or