1
1

Infovesta: Pasar Akan Wait and See Rilis Data Suku Bunga

Investor lokal sedang mencermati pergerakan saham di Wall Street | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan pasar akan wait & see rilis data domestik seperti tingkat suku bunga. Sedangkan dari global akan rilis data tingkat suku bunga.

“Pada pasar saham, penguatan diprediksi berlanjut namun secara lebih terbatas. Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Selasa, 17 Juni 2025.

Sedangkan pada obligasi, tren sideways dengan potensi kenaikan yield diprediksi akan terjadi dikarenakan peningkatan risiko geopolitik antara Iran dengan Israel. Yield SBN 10-tahun berpotensi bergerak dalam rentang 6,77%-6,82%.

|Baca juga: Infovesta: Tekanan Pasar Saham Mereda Terbatas

Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bullish sebesar +0,74% ke level 7.166,07 dipicu oleh menguatnya saham big caps. Kemudian, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp1,31 triliun dalam sepekan. Dari sisi saham, top leader IHSG yakni BRMS (+18,75%), TPIA (+4,44%) dan AMMN (+3,80%).

Dari sentimen domestik, cadangan devisa Indonesia pada Mei 2025 tercatat sebesar US$152,5 miliar, mencerminkan ketahanan yang berkelanjutan di tengah tekanan eksternal. Posisi yang stabil tersebut didukung oleh penerimaan pajak, penerimaan jasa, dan penerimaan devisa dari minyak dan gas, yang mengimbangi dampak pembayaran utang luar negeri pemerintah dan upaya Bank Indonesia untuk menstabilkan rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang sedang berlangsung.

|Baca juga: BEI Pantau Pergerakan Saham MAPB dan BAIK  

Dari China, tingkat inflasi tahunan turun sebesar -0,1% YoY. Ini adalah bulan keempat berturut-turut deflasi konsumen, yang menyoroti tantangan dari risiko perdagangan yang sedang berlangsung dengan AS, permintaan domestik yang lesu, dan kekhawatiran atas stabilitas pekerjaan.

Sementara itu, surplus perdagangan China melebar tajam menjadi US$103,22 miliar melampaui ekspektasi pasar sebesar USD101,3 miliar, karena ekspor meningkat sementara impor turun lebih dari yang diantisipasi.

Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,28% ke level 10.795,92. Pergerakan Yield SBN 10- tahun dan US 10Y Treasury Yield bergerak bullish yakni masing-masing turun sebesar -5,54bps WoW ke level 6,77% dan -10,00bps WoW ke level 4,41%.

Dari global, tingkat inflasi tahunan AS naik menjadi 2,4 YoY tetapi masih dibawah dari ekspektasi pasar sebesar 2,5% YoY. Harga naik untuk makanan, layanan transportasi, mobil dan truk bekas dan kendaraan baru. Selain itu, inflasi harga produsen juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1% MoM tetapi masih dibawah ekspektasi pasar sebesar 0,2% MoM.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Andre Rasjid Ditunjuk Jadi Anggota Dewan Komisaris Kredivo
Next Post Tren Lonjakan Ekspor Air Minuman Tanpa Alkohol RI Diprediksi Terus Berlanjut

Member Login

or