1
1

IPOT Jagokan INCO, ADMR, LSIP, dan XIHD untuk Cari Cuan di Pekan Ini

Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Selama satu pekan terakhir yakni 3-7 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan sebesar 5,83 persen dengan inflow moderat sebesar Rp144,1 miliar. Kenaikan signifikan yang telah terjadi selama satu pekan terakhir lebih dipengaruhi teknikal rebound yang bersifat temporary.

“Atau membentuk corrective movement atau secondary movement dalam bearish movement,” kata Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi, dikutip dari risetnya, Selasa, 11 Maret 2025.

|Baca juga: BTN (BBTN) Pede Kinerja Penyaluran Kredit dan DPK Lebih Bertenaga di 2025

|Baca juga: Dalami Kasus Taspen, KPK Panggil Kepala BPKH untuk Diperiksa sebagai Saksi

Selain itu, candle terakhir akan menguji EMA20 sebagai dynamic resistance dan membentuk doji yang menunjukkan mulai adanya keraguan dari pelaku pasar untuk melanjutkan kenaikan, terlebih pasar saat ini masih dipengaruhi oleh berbagai sentimen negatif. Imam menyebutkan tiga faktor yang memengaruhi pergerakan IHSG dalam sepekan terakhir.

“Yakni proteksionisme Donald Trump, stimulus batu bara China, dan upgrade rekomendasi tiga big banks dan GOTO oleh JP Morgan,” ucap Imam.

Berbicara tentang potensi market pada 10-14 Maret 2025, Imam mengimbau pelaku pasar saham untuk memantau sentimen global dan domestik agar tetap bisa memperoleh cuan. Dari global ada tiga sentimen pertama, perkembangan tarif Donald Trump. Kedua, inflasi AS yang akan rilis pada Rabu, 12 Maret 2025. Ketiga, komoditas CPO.

|Baca juga: Bank Mandiri (BMRI) Bukukan Lonjakan 10 Kali Lipat di Livin’ Investasi

|Baca juga: Laba Bank QNB Indonesia (BKSW) Tumbuh 24,78% Jadi Rp86,4 Miliar di 2024

Berkaca pada sentimen global dan domestik tersebut, teristimewa sentimen gelontoran stimulus China dari pekan lalu yang masih berdampak pada market minggu ini, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan hal berikut:

1. Buy on breakout INCO (Entry Rp3.160, Target Rp3.400 dan SL <Rp3.040)

Stimulus yang digelontorkan oleh Pemerintah China memberikan dampak positif bagi industri manufaktur yang nantinya akan memberikan efek domino terhadap permintaan nikel sebagai salah satu bahan baku di industri manufaktur.

2. Buy on pullback ADMR (Entry Rp860–Rp885, Target Rp950 dan SL <Rp830)

Tidak jauh berbeda dengan nikel, ADMR yang merupakan emiten batu bara metalurgi juga akan diuntungkan dengan besarnya stimulus China. Selain itu, keluarnya AS dari Just Energy Transition Partnership (JETP) berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap harga batu bara.

|Baca juga: OJK Terbitkan Peraturan Peraturan tentang Derivatif Keuangan dengan Aset yang Mendasari Berupa Efek

|Baca juga: Marak Fintech Bermasalah, Bos OJK: Belum Berdampak Signifikan terhadap NPL Perbankan!

3. Buy on pullback LSIP (Entry Rp1.080–Rp1.100, Target Rp1.160 dan SL <Rp1.055)

Potensi berlanjutnya penguatan harga CPO karena gangguan suplai dan agenda Ramadan memungkinkan memberikan sentimen positif pada emiten CPO salah satunya adalah LSIP.

4. Buy on pullback Reksa Dana Saham Premier ETF IDX High Dividend 20 (XIHD). (Entry Rp558–Rp565, Target Rp599 dan SL <Rp546)

Sentimen musim dividen dan potensi pembentukan secondary movement akan menjadi motor penggerak Reksa Dana Power Fund Series (PFS) XIHD.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BEI Luncurkan Transaksi Repo pada SPPA untuk Dukung Penguatan Infrastruktur Pasar Keuangan
Next Post Pengumuman! BTN (BBTN) Gelar Mudik Gratis, Cek Syarat Lengkapnya di Sini!

Member Login

or