Menurutnya, pendapatan 3Q22 pelaku bisnis semen yang lebih baik dari yang ditakuti telah mendorong harga saham baru-baru ini, menandakan momentum awal untuk ekspansi marjin yang didorong oleh pelonggaran biaya bahan baku. “Kami percaya kekhawatiran sebagian besar telah diantisipasi,” tulisnya.
|Baca juga: Setelah Semen Indonesia Caplok Semen Baturaja, Ini Yang Akan Terjadi
Dia memperkirakan industri semen akan mencatat pertumbuhan permintaan datar atau sedikit lebih baik di 23F didorong oleh anggaran infrastruktur yang lebih tinggi yang dialokasikan dalam APBN yaitu sebesar +7,8%, yang mana lebih tinggi dari anggaran infrastruktur 22F (-9,8% yoy).
Menurut dia, moratorium pabrik semen greenfield harus memungkinkan kapasitas terpasang nasional untuk tetap muted.
Selanjutnya, dia memperkirakan upaya tersebut akan secara bertahap meningkatkan tingkat utilisasi nasional yang saat ini ada di 55%. Emma yakin moratorium akan mendorong pemulihan struktural jangka panjang untuk sektor ini ke depannya.
“Kami mempertahankan view Overweight pada sektor ini dengan tesis berikut: 1) penurunan harga batu bara harus menjadi katalis positif bagi sektor padat energi seperti semen; dan 2) pemulihan struktural jangka panjang yang mulai terlihat,” jelasnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News