1
1

Kinerja MAP Group Merosot di Kuartal III/2021

Aktivitas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Selama Juli sampai dengan September 2021 (kuartal III/2021), beberapa perusahaan milik MAP Group mengalami tekanan apabila dibandingkan dengan kuartal III/2020. 

Rugi bersih PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) misalnya pada kuartal-III 2021 memburuk -79,9% yoy menjadi minus Rp355 miliar, dari kuartal III/2020 yang sebesar minus Rp197 miliar. Hal ini didorong oleh turunnya pendapatan bersih (-14,0%) yang terdampak oleh PPKM sejak Juni 2021 hingga Agustus 2021. 

Namun, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), rugi bersih Mitra Adiperkasa membaik +86,2% yoy, dari Rp605 miliar menjadi Rp83 miliar. Hal ini didorong oleh tumbuhnya pendapatan bersih (+18,3%), terutama dari penjualan segmen penjualan retail (+22,8%) dan kafe & restoran (+13,3%).

Baca juga: CTRA Akuisisi MLTA, Ini Alasannya

Sementara itu, rugi bersih PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) pada kuartal III/2021 memburuk -190,5% yoy menjadi minus Rp103 miliar, dari kuartal III/2020 yang sebesar minus Rp35 miliar. Hal ini didorong oleh turunnya pendapatan bersih disertai naiknya beban usaha. MAPA mengoperasikan toko sportswear seperti Sports Station.

Namun, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), performa MAPA berbalik untung menjadi Rp1,4 miliar, dari yang sebelumnya rugi Rp111 miliar pada 9M20. Hal ini didorong oleh tumbuhnya pendapatan bersih (+18,4%) yang dikontribusikan penjualan eceran (+17,1%) dan non-eceran (+26,7%).

Di sisi lain, rugi bersih PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) pada kuartal III/2021 memburuk -60,5% YoY menjadi Rp54 miliar, dari kuartal III/2020 yang sebesar minus Rp34 miliar. Hal ini didorong oleh turunnya pendapatan bersih disertai naiknya beban usaha. MAPB mengoperasikan bisnis F&B seperti Starbucks.

Namun, secara kumulatif pada 9 bulan pertama tahun 2021 (9M21), kerugian MAPB membaik +50,1% menjadi minus Rp74 miliar, dari yang sebelumnya minus Rp148 miliar pada 9M20. Hal ini didorong oleh tumbuhnya pendapatan bersih (+13,4%) yang dikontribusikan oleh penjualan makanan (+11,4%) dan minuman (+21,8%). Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post CTRA Akuisisi MLTA, Ini Alasannya
Next Post MARKET BRIEF: Indeks S&P 500 Menguat oleh Data Home Depot

Member Login

or