1
1

Kinerja Pasar SBN Melemah pada Pekan Lalu

Seorang investor sedang memperhatikan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat kinerja pasar SBN mengalami pelemahan sebesar -0,06% sepanjang pekan lalu.

Sementara itu, kinerja pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,07%, dimana kelompok rating AAA mencatatkan kenaikan paling tinggi sebesar 0,23%.

Dalam Weekly Update Bond Market dikutip, Selasa, 15 Oktober 2024, Tim Riset Infovesta menerangkan asing tercatat mencatatkan aksi net buy di pasar SBN domestik sebesar Rp0,73 triliun dalam sepekan per 11 Oktober. AS melaporkan data inflasi tahunan sebesar 2,4% di bulan September, level terendah sejak Februari 2021 dan lebih rendah dari bulan sebelumnya di 2,5%.

|Baca juga: Pasar SBN Bergerak Flat Sepanjang Pekan Lalu, Obligasi Korporasi Naik Tipis

Namun demikian, inflasi tahunan lebih tinggi dari perkiraan konsensus di level 2,3%. Sementara inflasi inti dilaporkan mengalami kenaikan menjadi 3,3% dari bulan sebelumnya di 3,2%. Semetara itu, AS juga merilis data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang mengalami lonjakan ke level tertinggi 14 bulan menjadi 258.000.

Dari domestik, Indonesia melaporkan indeks keyakinan konsumen bulan September yang turun ke 123 dari 124.

|Baca juga: Investasi: Pilih Reksa Dana atau SBN

Yield SBN benchmark mayoritas bergerak turun pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor 20 tahun (FR0097) mencatatkan penurunan yield paling tinggi sebesar 12 bps, disusul kelompok tenor 15 tahun (FR0098) dan kelompok tenor 10 tahun (FR0100) yang turun sebesar 10 dan 1 bps.

Sementara itu, kelompok tenor 5 tahun (FR0101) tercatat mengalami kenaikan sebesar 3 bps. Yield SBN benchmark tercatat mayoritas mengalami penurunan,di tengah tren kenaikan yield obligasi pemerintah di AS.

Penurunan yield obligasi domestik disebabkan oleh rilis data ekonomi domestik yang mengalami penurunan, dimana meningkatkan peluang BI dalam memangkas suku bunga. Selain itu, inflow asing yang masih mencatatkan angka positif juga menjadi pendorong yield untuk turun yang ditunjukkan oleh stabilnya pegerakan CDS dalam sepekan.

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prabowo Panggil Para Calon Menteri, IHSG Menguat dan Rupiah Tertekan Pagi Ini
Next Post Elnusa (ELSA) Rampungkan Pembelian dan Upgrade Teknologi Canggih

Member Login

or