Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat kinerja pasar SBN tercatat bergerak flat sepanjang pekan lalu. Sementara itu, kinerja pasar obligasi korporasi tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,11%, dimana kelompok rating A mencatatkan kenaikan paling tinggi sebesar 0,69%.
Berdasarkan Weekly Update Bond Market, Tim Riset Infovesta mengungkapkan asing tercatat mencatatkan aksi net buy di pasar SBN domestik sebesar Rp5,35 triliun dalam sepekan per 3 Oktober.
AS melaporkan data lowongan pekerjaan Job Openings yang mengalami kenaikan sebesar 329.000 ke level 8,04 juta pada bulan Agustus atau di atas bulan sebelumnya yang direvisi naik di level 7,71 juta dan perkiraan konsensus di level 7,63 juta. Seiring dengan itu, AS juga merilis data ISM Service PMI bulan September yang mengalami kenaikan ke level tertinggi sejak Februari 2023 di level 54,9 atau lebih tinggi dari proyeksi di level 51,7 dan bulan sebelumnya di 51,5.
|Baca juga: Kinerja Pasar SBN Terkoreksi -0,16% Sepanjang Pekan Lalu
Dari domestik, Indonesia melaporkan data inflasi yang mengalami penurunan ke level 1,84% yoy di bulan September, level terendah sejak November 2021.
Sementara itu, yield SBN benchmark kompak bergerak naik pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor 10 tahun (FR0100) mencatatkan kenaikan yield plaing tinggi sebesar 21 bps, disusul kelompok tenor 5 tahun (FR0101) dan kelompok tenor 20 tahun (FR0097) yang naik sebesar 20 dan 17 bps. Sementara itu, kelompok tenor 15 tahun (FR0098) tercatat hanya naik sebesar 12 bps.
Pekan lalu, US 10-yr Treasury yield tercatat mengalami kenaikan ke level di atas 3,8%, di tengah rilis data ekonomi yang lebih kuat dan meningkatnya ekspektasi inflasi di AS. Kenaikan ekspektasi inflasi terus berlanjut yang diindikasikan dengan US 10-yr breakeven rate yang menyentuh level 2,23% atau tertinggi dalam 2 bulan. Kenaikan ekspektasi inflasi salah satunya disebabkan oleh meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Total nilai transaksi di pasar SBN tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp20,92 triliun atau 17,92% pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor menengah (5-15 tahun) mencatatkan kenaikan nilai transaksi paling besar sebanyak Rp31,17 triliun, sementara kelompok tenor panjang (> 15 tahun) mencatatkan penurunan sebesar Rp9,09 triliun, disusul kelompok tenor pendek (< 5 tahun) yang turun sebesar Rp1,14 triliun.
|Baca juga: Modal Asing Masuk, Yield SBN Kembali Turun
“Asing tercatat masih mencatatkan inflow ke pasar SBN pada pekan lalu, di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. Rating and Investment Information (R&I) mempertahankan peringkat rating utang Indonesia pada BBB+ dengan outlook positif. R&I mengapresiasi upaya pemerintah dalam menjaga defisit fiskal tetap di bawah 3%.”
Total nilai transaksi di pasar obligasi korporasi tercatat mengalami kenaikan pada pekan lalu sebesar Rp4,59 triliun atau 67,91%. Tercatat kelompok rating A mengalami kenaikan nilai transaksi paling tinggi sebesar Rp3,39 triliun, disusul kelompok rating AAA yang naik sebesar Rp0,89 triiun, dan kelompok rating BBB yang naik sebesar Rp0,28 triliun, sementara kelompok rating AA mencatatkan penurunan sebesar Rp0,01 triliun.
Indonesia mencatatkan inflasi bulan September yang turun ke level 1,84% yoy, level terendah dalam 3 tahun terakhir. Di sisi lain, nilai tukar rupiah tercatat melemah pada pekan lalu ke level di atas Rp15.400, seiring dengan menguatnya indeks dolar AS akibat meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News