1
1

Harga Minyak Dunia Anjlok, Pesona Emas Global Stagnan

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak turun lebih dari US$1 per barel pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penurunan terjadi di tengah skeptisisme terhadap keputusan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan akhir tahun ini ke pasar global di mana permintaan telah menunjukkan tanda-tanda melemah.

Memperpanjang kerugian dari level terendah empat bulan yang dicapai pada Senin waktu setempat (Selasa WIB), minyak mentah berjangka Brent turun 84 sen ASatau 1,07 persen menjadi US$77,52 per barel. Harga penutupan Brent pada Senin waktu setempat berada di bawah US$80 untuk pertama kalinya sejak 7 Februari setelah jatuh lebih dari tiga persen.

Mengutip The Business Times, Rabu, 5 Juni 2024, pada titik terendahnya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), Brent diperdagangkan pada US$76,76, kurang dari US$2 dari titik terendah tahun ini sebesar US$74,79 pada awal Januari.

|Baca juga: Rangkuman 4 Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

Sedangkan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 97 sen AS atau 1,31 persen menjadi US$73,25. WTI telah jatuh sebesar 3,6 persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), dan menetap di dekat level terendah dalam empat bulan.

Suku bunga Federal Reserve

Di sisi lain, harga emas datar di awal perdagangan Asia pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), setelah kenaikan tajam di sesi sebelumnya. Hal itu lantaran investor menunggu data ekonomi AS yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot tidak berubah pada US$2,347.48 per ons pada 0124 GMT, setelah naik satu persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Emas berjangka AS turun tipis 0,1 persen menjadi US$2.367,70. Indeks dolar AS turun sekitar 0,1 persen terhadap sejumlah mata uang, membuat emas batangan lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.

Sementara itu, sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah lembaga think tank menemukan bank sentral global berencana untuk terus meningkatkan eksposur mereka terhadap emas. Hal itu sebuah tren yang telah membantu logam mulia mencapai rekor tertinggi tahun ini.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post PMI Manufaktur ASEAN Capai Level Tertinggi pada Mei 2024
Next Post OJK dan Kementerian Luar Negeri Sepakat Tingkatkan Kerja Sama

Member Login

or