Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia naik sekitar dua persen pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi karena krisis di Timur Tengah dan terhentinya pasokan di Libya mengurangi kerugian besar pada hari sebelumnya.
Mengutip The Business Times, Rabu, 10 Januari 2024, minyak mentah berjangka Brent berakhir naik US$1,47 atau 1,9 persen menjadi US$77,59 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir menguat US$1,47 atau 2,1 persen menjadi US$72,24.
Harga minyak mendapat dukungan dari penutupan ladang minyak Sharara yang berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph) di Libya, salah satu ladang minyak terbesar di Libya, yang sering menjadi sasaran protes politik lokal dan lebih luas, serta ketegangan di Timur Tengah.
|Baca: Rugikan Negara Belasan Miliar, KPK Usut Dugaan Korupsi Asuransi di Pelni
Militer Israel mengatakan perjuangannya melawan Hamas akan terus berlanjut hingga 2024, sehingga memicu kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meningkat menjadi krisis regional yang mengganggu pasokan minyak.
Menghindari Laut Merah
Sementara itu, beberapa perusahaan pelayaran besar masih menghindari Laut Merah menyusul serangan yang dilakukan oleh militan Houthi yang bersekutu dengan Iran sebagai tanggapan atas perang Israel melawan Hamas. Namun, menurut analisis Reuters, dampak terhadap pergerakan kapal tanker minyak tidak sebesar yang diperkirakan.
“Alternatif yang lebih menarik bagi (tanker minyak) saat ini adalah pergi ke Amerika Serikat, di mana harga minyak mentah lebih murah dibandingkan dengan Brent,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.
|Baca: 4 Saham Ini Bisa Dicermati saat IHSG Rawan Terkoreksi
Adapun Brent dan WTI membukukan penurunan masing-masing tiga persen dan empat persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal itu setelah pemotongan tajam harga jual resmi (OSP) Arab Saudi, yang memicu kekhawatiran pasokan dan permintaan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News