1
1

Terjangan Badai Beryl Buat Harga Minyak Dunia Turun

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak turun sekitar satu persen ke level terendah dalam satu minggu pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu karena Badai Beryl menutup kilang dan pelabuhan AS di sepanjang Teluk Meksiko, dan dengan harapan kemungkinan kesepakatan gencatan senjata di Gaza dapat mengurangi kekhawatiran.

Mengutip The Business Times, Selasa, 9 Juli 2024, minyak Brent berjangka turun 79 sen atau 0,9 persen menjadi US$85,75 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 83 sen atau 1,0 persen menjadi US$82,33.

Badai Beryl menerjang Texas dengan angin kencang dan hujan lebat saat bergerak ke daratan. Pelabuhan minyak ditutup, ratusan penerbangan dibatalkan dan lebih dari 2,7 juta rumah dan tempat usaha kehilangan aliran listrik. Texas menghasilkan minyak dan gas alam paling banyak dibandingkan dengan negara bagian AS mana pun.

“Beberapa aliran yang mengurangi risiko pagi ini ikut bertanggung jawab atas penurunan karena lindung nilai yang ditempatkan sebelum jatuhnya Beryl dibatalkan karena fasilitas minyak mentah alami kerusakan yang relatif kecil di daerah yang terkena dampak,” kata Analis Gelber and Associates.

|Baca juga: BRI Life Cover Asuransi Kesehatan Karyawan OPPO

Di Timur Tengah, pembicaraan mengenai rencana gencatan senjata AS untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama sembilan bulan di Gaza sedang berlangsung dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir.

“Kompleks ini memulai minggu ini di bawah tekanan penurunan harga yang signifikan yang didorong oleh optimisme mengenai gencatan senjata di Gaza karena negosiasi yang sedang berlangsung tampaknya mengalami kemajuan,” kata Analis Ritterbusch and Associates.

Di tempat lain, investor mengamati bagaimana pemilu di Inggris, Prancis, dan Iran selama seminggu terakhir akan memengaruhi kebijakan geopolitik dan energi.

Di Asia, impor minyak mentah mengalami penurunan pada paruh pertama 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sebagian besar disebabkan oleh penurunan kedatangan minyak mentah dari China, importir minyak terbesar di dunia.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Emas Global Tergerus di Tengah Spekulasi Penurunan Suku Bunga AS
Next Post IHSG Diramal Bergerak Mixed, Ajaib Sarankan Koleksi Saham AMRT, SCMA, ADMR

Member Login

or