Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan Senin pagi atau di awal pekan terlihat menguat ketimbang penutupan perdagangan di akhir pekan lalu di Rp15.516 per US$. Diharapkan sejumlah katalis positif bisa terus berdatangan untuk memperkuat gerak mata uang Garuda hari ini.
Mengutip Bloomberg, Senin, 8 Januari 2024, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat di level Rp15.504 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.500 hingga Rp15.515 per US$. Sedangkan menurut data Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp15.422 per US$.
|Baca: IHSG Pagi di Awal Pekan Dibuka Cerah
Sementara itu, dolar AS turun dari level tertingginya dalam tiga minggu pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu pagi WIB), dalam perdagangan berombak setelah data menunjukkan sektor jasa AS merosot pada Desember. Hal itu meniadakan kenaikan yang tercatat usai laporan menunjukkan nonfarm payrolls yang lebih tinggi dari perkiraan bulan lalu.
Indeks non-manufaktur turun
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks non-manufaktur turun menjadi 50,6 bulan lalu, angka terendah sejak Mei, dari 52,7 pada November. Industri jasa menyumbang lebih dari dua pertiga perekonomian. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan indeks sedikit berubah pada 52,6.
|Baca: IHSG Diprediksi Melemah Terbatas, Ajaib Sarankan PGEO, ELSA, MDKA
Yang lebih penting lagi, ukuran lapangan kerja di sektor jasa menurut ISM turun menjadi 43,3 pada bulan lalu, yang merupakan angka terendah sejak Juli 2020. Hal itu ketika perekonomian sedang terguncang akibat gelombang pertama pandemi. Indeks berada di 50,7 pada November.
“Penurunan indeks jasa ISM ke level terendah dalam tujuh bulan di Desember menunjukkan, jika dilihat secara langsung, perekonomian sedang meluncur ke dalam resesi,” tulis Wakil Kepala Ekonom AS Capital Economics Andrew Hunter.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News