Media Asuransi, JAKARTA – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) tengah menggalang pendanaan melalui Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu II (PMHMETD II) senilai Rp1,49 triliun yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan mega proyek Meikarta yang sempat mangkrak.
Dalam keterbukaan informasi publik perseroan yang dikutip, Selasa, 10 Desember 2024, perseroan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,97 miliar lembar saham dengan nilai nominal dan harga pelaksanaan masing-masing Rp500 per saham. Jumlah tersebut mewakili 52,61% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PMHMETD II.
|Baca juga: Lippo Cikarang (LPCK) Bukukan Prapenjualan Rp1,06 Triliun per Kuartal III/2024
PT Kemuning Satiatama selaku pemegang saham utama perseroan akan mengeksekusi seluruh haknya dalam aksi PMHMETD II ini senilai Rp1,20 triliun. Bahkan, Kemuning Satiatama telah melakukan penyetoran lebih awal secara tunai di perseroan sebesar Rp750 miliar pada 21 November 2024.
|Baca juga: Lippo Cikarang (LPCK) Raih Restu PMHMETD II
Sekitar 95% dana hasil PMHMETD II ini akan digunakan untuk penyertaan modal kepada anak usaha perseroan yaitu PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) yang akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka membiayai konstruksi proyek properti MSU. MSU merupakan pengembang dari mega proyek Meikarta yang saat ini sedang mangkrak.
“Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan dalam rangka mendukung kegiatan usaha perseroan yaitu untuk membiayai konstruksi proyek properti perseroan,” tulis manajemen Lippo Cikarang.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News