Media Asuransi, JAKARTA – Jika Anda investor saham, salah satu istilah yang sebaiknya Anda ketahui adalah buyback saham. Buyback saham adalah aksi korporasi yang dilakukan perusahaan berupa pembelian kembali saham yang telah beredar di publik.
Buyback saham diperlukan agar jumlah kepemilikan saham publik dalam perusahaan tersebut akan semakin berkurang sehingga likuiditasnya dapat tetap terjaga. Buyback saham dapat dilakukan oleh perusahaan dengan cara membeli perusahaannya sendiri dari publik.
Lantas, apa tujuan dilakukannya pembelian kembali atau buyback saham oleh perusahaan tersebut? Biasanya, buyback saham dilakukan oleh perusahaan guna menggunakan kasnya untuk beberapa kepentingan, misalnya, menginvestasikan uang pada perusahaan untuk keperluan operasional, membayar utang, membeli perusahaan lain, atau memberikan dividen.
Layaknya investor biasa, perusahaan yang melakukan buyback akan melakukan pembelian saham melalui pasar saham seperti biasanya. Perusahaan akan membeli saham dari para investor yang ingin menjualnya. Dalam hal pembelian saham kembali tersebut, perusahaan bisa menggunakan kasnya sendiri atau melakukan peminjaman kas, meskipun itu sifatnya lebih berisiko.
|Baca juga: 10 Daftar Asuransi dengan Kapitalisasi Jumbo yang Terdaftar di BEI
Dilansir dari RHB Trade Smart, Minggu, 28 Juli 2024, berikut kelebihan buyback saham:
Meningkatkan harga saham
Buyback saham biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk mendongkrak harga sahamnya. Para investor akan berpikiran buyback adalah bentuk kepercayaan diri dari perusahaan atas saham yang dimilikinya. Pasalnya, tidak akan mungkin perusahaan mau membeli sahamnya sendiri jika nilainya menurun. Alhasil, minat investor akan meningkat, sehingga harganya bisa meningkat.
Pajak
Pembayaran dividen biasa akan dianggap sebagai pemasukan sehingga dikenakan pajak. Namun, jika yang terjadi adalah peningkatan nilai dari saham tersebut maka tidak akan ada pajak yang dikenakan. Pemegang saham yang menjual sahamnya ke perusahaan dikenakan pajak atas capital gain, namun yang tidak menjualnya memperoleh nilai saham yang tinggi tanpa pajak.
|Baca juga: Media Asuransi Gelar Webinar LSP Perasuransian
Sifat yang lebih fleksibel daripada dividen
Pelaksanaan buyback salah satunya dimaksudkan untuk menyalurkan kembali kas perusahaan untuk pemegang saham, layaknya dividen. Pun begitu, penyaluran kas dengan buyback saham ini lebih fleksibel dibandingkan dengan pembayaran dividen. Hal ini disebabkan karena terjadinya buyback hanya sekali atau sesekali saja, bukan seperti dividen yang bersifat reguler.
Kesehatan finansial perusahaan
Pelaksanaan buyback di antaranya akan memengaruhi metrik penting bagi perusahaan, seperti Earnings per Share (EPS) alias laba per saham dan Price-to-Earnings (P/E) alias rasio harga terhadap pendapatan. Kedua metrik digunakan untuk mengukur kesehatan finansial perusahaan. Makanya, jika metrik meningkat, pun begitu dengan impresi kesehatan finansial perusahaan.
Meminimalisir dampak negatif dari stock option
Banyak perusahaan yang memberikan stock option alias hak untuk menjual ataupun membeli saham pada harga dan tanggal tertentu dengan tujuan untuk menarik minat calon karyawannya. Sayangnya, opsi ini bisa meningkatkan jumlah saham yang beredar. Agar bisa meminimalisir dampak dari banyaknya saham yang beredar, perusahaan pun memilih untuk melakukan buyback.
Kekurangan buyback saham
Menghilangkan nilai sebenarnya dari saham
Jika buyback saham dilakukan tidak sebagaimana mestinya alias asal-asalan saja maka akan bisa menghancurkan nilai sebenarnya dari saham tersebut. Semisal perusahaan membeli saham pada harga berapapun, misalnya, membelinya di harga jauh lebih tinggi dari harga atas nilai sebenarnya saham tersebut maka nilai saham sebenarnya akan hancur.
Meningkatkan utang
Seperti yang disebutkan sebelumnya, pembelian kembali saham oleh perusahaan bisa dilakukan dengan menggunakan kas milik perusahaan ataupun utang yang baru diambil oleh perusahaan. Nah, jika pembelian saham kembali dilakukan dengan utang, tentu saja hal tersebut bisa memicu makin meningkatnya utang yang dimiliki oleh perusahaan yang melakukan buyback.
Hanya memperkaya manajer keuangan
Pelaksanaannya memungkinkan para manajer keuangan untuk memperkaya dirinya sendiri, sehingga malah merugikan para pemegang saham. Mengingat manajer memiliki opsi dan kemampuan untuk memengaruhi harga saham melalui pembelian kembali, para manajer bisa memutuskan untuk menaikkan harga saham sementara waktu guna memperoleh keuntungan.
Mengurangi aliran dana untuk area bisnis lain
Kelemahan lain dari dilakukannya teknik ini adalah mengurangi aliran dana untuk area bisnis yang lain. Mengingat kas digunakan untuk membeli kembali saham yang beredar di pasaran, membuat aliran dana untuk area bisnis lain seperti riset, pengembangan, ataupun investasi untuk produk dan fasilitas baru akan berkurang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News