Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi menguat seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin bisa menguat hari ini terhadap dolar AS seiring dengan turunnya harga minyak mentah dunia yang bisa meredakan tekanan inflasi.
Penurunan hHarga minyak mentah ditopang oleh komitmen AS untuk melepas cadangan strategis minyak mentahnya sebesar 1 juta barel per hari ke pasar untuk menutupi pengurangan suplai dari Rusia karena sanksi ekonomi. “Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate sudah turun di bawah US$100 per barel,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 4 April 2022.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
Tapi di sisi lain, sambung Ariston, penguatan rupiah bisa tertahan karena ekspektasi kenaikan agresif suku bunga acuan AS semakin menguat setelah data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat malam masih cukup solid.
Dari dalam negeri, kebijakan pelonggaran aktivitas ekonomi masih menopang penguatan nilai tukar rupiah. “Potensi penguatan hari ini ke arah Rp14.350, dengan potensi resisten di kisaran Rp14.380.”
Sementara itu nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan akhir pekan lalu di pasar spot ditransaksikan melemah 0,05% ke level Rp14.370, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,05% ke level Rp14.364 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News