Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas menurunkan rekomendasi untuk saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) menjadi hold seiring dengan potensi penurunan margin.
Melalui Daily Write Up Surya Citra Media (SCMA IJ) – Higher costs in sports-related content expected, analis Mirae Sekuritas Christine Natasya menjelaskan bahwa SCMA akan menyiarkan FIFA U-20 World Cup 2023 yang diselenggarakan Indonesia selain Doha FIFA World Cup.
“Perlu dicermati bahwa biaya lisensi penyiaran ini tergabung dengan lisensi untuk Doha World Cup. Selain itu, SCMA juga memperoleh lisensi penyiaran EPL dan akan melanjutkan Liga 1 Indonesia.”
|Baca juga: Pegang Hak Siar Piala Dunia 2022, Akankah Kinerja Surya Citra (SCMA) Meroket?
Dengan adanya biaya konten sepakbola yang tinggi ini, SCMA akan menerapkan skema berlangganan yang berbeda-beda untuk setiap konten di Vidio. Mempertimbangkan adanya konten olahraga yang baru, perusahaan percaya dapat memperoleh tambahan subscriber sebanyak 4 juta pada 2022F.
Christine berpendapat bahwa strategi perusahaan sudah sesuai untuk menggandakan total tambahan subscriber baru ke platform Vidio. Selain menargetkan wanita sebagai audiens, perusahaan juga menargetkan pria yang dinilai cenderung tech-savvy pada perangkat elektronik.
Menurutnya, SCMA mungkin memisahkan jumlah biaya World Cup menjadi dua pertiga yang pada 2022F, dengan sisanya pada 2023F. Sebagian pertandingan World Cup akan disiarkan pada free-to-air (FTA) TV, dan saluran pay TV, sehingga biaya perlu dibagi2 untuk tiap platform.
Sedangkan untuk EPL, jelasnya, musim pertama dari tiga seasons akan mulai di akhir 2022F. Tidak seperti World Cup, Vidio akan menanggung mayoritas biaya EPL untuk seluruh musim, sehingga sebagian besar akan disiarkan di Vidio. SCMA menyatakan bahwa mereka mungkin memisahkan biaya EPL menjadi 3 musim atau berdasar jumlah pertandingan.
“Meskipun kami senang dengan target perusahaan, kami percaya terdapat penurunan margin karena adanya biaya investasi (RANS entertainment, program olahraga, dll.) akan menahan kenaikan harga saham. Oleh karena itu kami menurunkan rekomendasi menjadi Hold.”
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News