Analis Sinarmas Future, Ariston Tjendra, mengatakan bahwa rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS. Pasar masih mempercayai The Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya ke depan.
|Baca juga: Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah
“Apalagi banyak analis memperkirakan resesi akan melanda perekonomian AS, yakni situasi ini akan mendorong The Fed untuk tidak memberlakukan kebijakan moneter yang sangat ketat,” katanya kepada Media Asuransi, Senin, 5 Desember 2022.
Selain itu, jelasnya, sikap pemerintah China yang melonggarkan pembatasan aktivitas karena covid membantu memberikan sentimen positif ke aset berisiko. Kebijakan ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi China dan membantu perekonomian negara partnernya. Ini bisa mendukung penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini.
“Potensi penguatan ke arah Rp15.380 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.450 per dolar AS,” pungkas dia.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,88% ke level Rp15.425 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 1,20% ke level Rp15.429 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News