Media Asuransi, GLOBAL – Dolar AS naik ke level tertinggi enam minggu terhadap sejumlah mata uang pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Penguatan terjadi karena investor kembali membeli greenback setelah jeda singkat, di tengah ekspektasi Federal Reserve tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga.
Mengutip Channel News Asia, Rabu, 24 Januari 2024, indeks dolar naik ke level tertinggi enam minggu di 103,76, dan terakhir di 103,62, naik 0,2 persen.
“Sejak awal tahun, dolar telah pulih dan terkoreksi kembali yang menurut saya merupakan perbaikan berlebihan dalam sentimen risiko dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah pada akhir tahun lalu. Jadi kami hanya melepasnya,” kata Direktur FX Klarity FX Amo Sahota, di San Francisco.
|Baca: AGII, ASII, ELSA, dan MBMA Jadi Rekomendasi Saham Hari ini
“Saya tidak memperkirakan indeks dolar akan kembali di atas level tertinggi pertengahan Desember di area 104 seperempat. Namun koreksi ini mungkin memiliki lebih banyak ruang untuk dilalui, namun saya tidak memperkirakan dolar akan melewati level tersebut tanpa berita baru,” tambahnya.
Bank of Japan pertahankan kebijakan
Mata uang AS sebelumnya melemah terhadap yen Jepang setelah Bank of Japan, dalam pertemuan kebijakannya, mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya, seperti yang diperkirakan. Namun mengisyaratkan keluarnya suku bunga negatif pada April. Tapi dolar telah menguat terhadap yen, terakhir naik 0,2 persen pada 148,385 yen.
“Rincian komunikasi BoJ menunjukkan bahwa mereka merasa lebih nyaman dengan gagasan bahwa inflasi berada pada jalur menuju target mereka,” kata Ahli Strategi FX UBS Vassili Serebriakov, di New York.
“Hal ini memang memperkuat ekspektasi normalisasi kebijakan pada April. Namun masih belum jelas apakah hal ini akan menjadi peristiwa yang signifikan bagi yen karena hal tersebut sudah diperkirakan secara luas,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News