1
1

Dolar Menguat Tipis Usai Rilis Data PDB AS

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Dolar AS menguat tipis pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan ekonomi terbesar di dunia ini tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat. Kondisi itu menunjukkan The Fed tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga di tengah perekonomian yang secara umum stabil.

Mengutip The Business Times, Jumat, 26 Januari 2024, indeks dolar AS, yang mengukur nilai greenback versus enam mata uang utama, terakhir naik 0,1 persen menjadi 103,37. Sebaliknya, euro melemah terhadap dolar AS, setelah komentar beragam dari Presiden ECB Christine Lagarde.

|Baca: Indeks Dow Jones dan S&P 500 Kompak Sentuh Rekor Tertinggi

“Terlalu dini untuk membahas penurunan suku bunga bagi perekonomian zona euro, dan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi masih condong ke sisi negatifnya,” kata Lagarde.

ECB, pada pertemuan kebijakannya pada Kamis waktu setempat, membiarkan biaya pinjaman tidak berubah. Sedangkan mata uang tunggal zona euro terakhir diperdagangkan pada 1.0863 dolar AS, turun 0,2 persen.

Di Amerika Serikat, perkiraan awal Produk Domestik Bruto (PDB) dari Biro Analisis Ekonomi menunjukkan bahwa produk domestik bruto pada kuartal terakhir meningkat sebesar 3,3 persen secara tahunan, dibandingkan dengan perkiraan konsensus mengenai pertumbuhan sebesar dua persen.

“Sudah sepantasnya jika tahun yang tidak sesuai ekspektasi akan menunjukkan pertumbuhan yang melebihi ekspektasi. Anda harus menyipitkan mata untuk melihat kelemahan dalam angka-angka ini,” kata Kepala Ekonom Annex Wealth Management Brian Jacobsen.

“Apa yang tidak disukai? Masalah bagi pasar adalah The Fed tidak perlu terburu-buru melakukan pemotongan. Daripada melakukan pemotongan lebih cepat dan lebih cepat, The Fed dapat melakukan pemotongan lebih lambat dan lebih lambat,” tambahnya.

Usai data, pasar berjangka suku bunga AS memperhitungkan peluang pelonggaran sekitar 47 persen pada pertemuan Maret, naik dari probabilitas 40 persen pada Rabu malam dan peluang 80 persen yang diperhitungkan pada dua minggu lalu, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Indeks Dow Jones dan S&P 500 Kompak Sentuh Rekor Tertinggi
Next Post Kuatnya Ekonomi AS dan Ketegangan di Laut Merah Picu Minyak Dunia Melonjak

Member Login

or