Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak dunia naik sekitar tiga persen pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB) dan mencapai level tertinggi sejak Desember. Hal itu terjadi setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal terakhir.
Mengutip The Business Times, Jumat, 26 Januari 2024, harga minyak mentah berjangka Brent naik US$2,39, atau 2,99 persen menjadi US$82,43 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik US$2,27 atau 3,02 persen menjadi US$77,36.
Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan gangguan pelayaran di koridor Laut Merah masih menjadi fokus. Maersk mengatakan ledakan memaksa dua kapal yang dioperasikan oleh anak perusahaannya di AS yang membawa pasokan militer AS mundur ketika mereka transit di Selat Bab al-Mandab di lepas pantai Yaman, ditemani oleh Angkatan Laut AS.
|Baca: 4 Saham Ini Layak Dikoleksi saat IHSG Masih Rawan Koreksi
“Kami akhirnya melihat pasar energi menyadari kemungkinan besar bahwa gangguan rantai pasokan ini akan berlanjut selama berbulan-bulan. Prospek solusi militer untuk memastikan perjalanan yang aman tampaknya tidak mungkin terjadi,” kata Kepala Analis Pasar Scope Markets Joshua Mahony.
Pemimpin Houthi Yaman mengatakan bahwa kelompoknya akan terus menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel sampai bantuan mencapai rakyat Palestina di Gaza. “Serangan pesawat tak berawak Ukraina terhadap kilang minyak di Rusia selatan semalam juga memicu kekhawatiran pasokan,” kata Direktur Energi Berjangka Mizuho Bob Yawger.
Di AS, penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan pada minggu lalu, terutama karena cuaca dingin yang ekstrem, juga mendukung harga. Persediaan AS turun 9,2 juta barel pekan lalu, menurut Administrasi Informasi Energi.
Sementara itu, data menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal keempat, sebuah indikator permintaan positif, kata Yawger. Harga minyak juga mendapat dukungan dari ekspektasi pemulihan ekonomi Tiongkok setelah bank sentral mengumumkan pengurangan besar cadangan bank.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News