Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan Kamis terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di posisi Rp15.713 per US$. Butuh sentimen positif signifikan agar mata Uang Garuda kembali ke level Rp15.600 per US$.
Mengutip Bloomberg, Kamis, 25 Januari 2024, nilai tukar rupiah perdagangan pagi dibuka menguat ke posisi Rp15.705 per US$. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.705 hingga Rp15.722 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.628 per US$.
Dolar AS melemah
Di sisi lain, dolar AS melemah pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), mengambil jeda dari kenaikan baru-baru ini. Hal itu karena investor mengkonsolidasi posisi dan menantikan data ekonomi minggu ini serta pertemuan kebijakan Federal Reserve minggu depan terkait siklus pelonggaran moneter.
|Baca: POJK 23/2023 Meluncur, OJK: Memperkuat Fondasi Industri Asuransi!
Namun, mata uang tersebut mengurangi pelemahannya setelah data menunjukkan aktivitas bisnis di negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut meningkat pada Januari dan tingkat inflasi mereda. Data menunjukkan ukuran harga yang dikenakan oleh perusahaan untuk produk mereka turun ke level terendah dalam lebih dari 3,5 tahun.
Investor sekarang menantikan pembacaan pertama produk domestik bruto AS untuk kuartal keempat pada Kamis waktu setempat, dan pembacaan inflasi lainnya –data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE)– pada Jumat waktu setempat.
“Kita mungkin melihat sedikit lebih banyak penguatan dolar dalam waktu dekat karena kita telah secara efektif melihat penyesuaian risiko di sekitar penurunan suku bunga Fed,” kata Kepala Strategi Valuta Asing Scotiabank Shaun Osborne, di Toronto.
Ia menambahkan taruhan terhadap penurunan suku bunga tahun ini terlalu agresif pada Desember sehingga pasar harus melakukan sedikit penyesuaian. “Jadi suku bunga AS yang sedikit lebih tinggi akan mendapat dukungan terhadap dolar. Angka-angka perekonomian selama beberapa hari ke depan akan sangat penting,” pungkas Osborne.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News