Media Asuransi, GLOBAL – Mata uang global terlihat stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu terjadi karena keputusan bank sentral di Jepang dan Eropa yang semakin dekat dan ekspektasi pasar yang terombang-ambing terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve memaksa jeda dalam reli dolar AS.
Mengutip The Business Times, Selasa, 23 Januari 2024, yen Jepang adalah salah satu penggerak terbesar, menjauh dari 148,80 per dolar AS pada Jumat lalu. Merupakan nilai terlemah dalam sebulan, menjadi 147,74, ketika Bank of Japan (BOJ) memulai pertemuan kebijakan dua harinya.
|Baca: Prediksi IHSG dan 4 Saham Potensi Cuan Hari Ini
Taruhan untuk keluar dari suku bunga negatif pada pertemuan ini telah berkurang setelah gempa bumi pada Hari Tahun Baru di pantai barat Jepang, bersamaan dengan komentar BOJ yang dovish.
Mata uang ini, yang sensitif terhadap perbedaan suku bunga antara AS dan Jepang, merupakan mata uang yang paling terpukul terhadap dolar tahun ini, anjlok sekitar lima persen, membalikkan kenaikan di Desember ke level tertinggi dalam lima bulan mendekati angka 140.
Euro turun
Sementara itu, euro turun 0,1 persen menjadi US$1,0888 dan pound naik sedikit menjadi US$1,27095. Hal ini membuat indeks tertimbang perdagangan dolar AS di 103,24, datar hari ini. Sedangkan dolar AS memperoleh penguatan terbesar di antara mata uang negara-negara maju pada Januari, dan indeks dolar AS telah meningkat sekitar 1,8 persen dari awal tahun ini.
Data akhir pekan lalu menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi AS tetap tangguh meskipun suku bunga berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade, menyebabkan pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga yang akan dimulai pada Maret.
Suku bunga berjangka menunjukkan bahwa para pedagang bertaruh bahwa penurunan suku bunga akan dimulai pada Mei, bukan Maret seperti yang terjadi pada minggu lalu. Imbal hasil treasury yang lebih panjang terus meningkat, dengan imbal hasil 10-tahun naik 30 basis poin bulan ini.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News