1
1

Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Pertahankan Peringkat idA+ dengan Prospek Stabil

Salah satu wahana rekreasi dalam pengelolaan PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA). | Foto: korporat.ancol.com

Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA+ untuk PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) dan Obligasi Berkelanjutan (SR) II dan Obligasi SR III yang masih beredar. Prospek untuk peringkat perusahaan adalah stabil.

“Peringkat mencerminkan peran strategis PJAA kepada Pemerintah DKI Jakarta, kehadiran yang kuat di segmen rekreasi, serta pendapatan berulang yang kuat yang didukung oleh aset dan kualitas layanan yang baik,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 18 April 2025.

|Baca juga:Pembangunan Jaya Ancol (PJAA) Terima Pembayaran Dividen Interim Rp100 Miliar

Peringkat dibatasi oleh sensitivitas terhadap gangguan perjalanan yang disebabkan oleh peristiwa dan leverage keuangan yang moderat. Peringkat dapat dinaikkan jika PJAA secara konsisten melampaui proyeksi pendapatan dan EBITDA-nya serta meningkatkan profil keuangannya.

Peringkat dapat diturunkan jika ekspansi bisnis yang didanai utang tidak mencapai hasil yang diharapkan, atau jika perusahaan menanggung utang yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan yang melemahkan metrik kreditnya.

|Baca juga: Puradelta Lestari (DMAS) Bukukan Marketing Sales Rp466 Miliar selama Kuartal I

“Peringkat juga dapat diturunkan jika kami melihat penurunan komitmen pemegang saham dalam memberikan dukungan kepada perusahaan yang dapat ditunjukkan dengan berkurangnya kendali yang signifikan.”

PJAA merupakan pemimpin dalam industri rekreasi lokal, dengan fasilitas kelas dunia seperti Dunia Fantasi, Ocean Dream Samudra, Atlantis, Sea World Ancol, Jakarta Bird Land dan Ecopark.

Perusahaan ini juga bergerak di bidang resort melalui Putri Duyung dan Bidadari Eco resort, retail dan merchandise, serta real estate dengan menjual kavling tanah, rumah, dan apartemen di kawasan Ancol. Per 31 Desember 2024, pemegang saham Perusahaan terdiri dari Pemerintah DKI Jakarta (72%), PT Pembangunan Jaya (18%), dan masyarakat (10%).

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Garap Segmen Korporat, OYO Luncurkan Oravel Travel Solutions
Next Post Indeks Nikkei Menguat di Akhir Pekan

Member Login

or