1
1

Pembukaan Perdagangan: IHSG Bertenaga, Rupiah Melempem!

Ilustrasi. | Foto: Setkab

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa pagi sempat bergerak melemah tapi tak lama berbalik arah dan berlayar di area hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan dibuka tertekan ketimbang penutupan di hari sebelumnya di Rp15.978 per US$.

IHSG Selasa, 21 Mei 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.266 dan tak lama menguat ke 7.272. Posisi tertinggi di 7.295 dan terendah di 7.258. Volume perdagangan pagi tercatat 2,01 miliar lembar saham senilai Rp1,2 triliun. Sebanyak 188 saham menguat, 182 saham melemah, dan 180 saham stagnan.

|Baca juga: Obligasi Rp100 Miliar Milik Trimegah Sekuritas Bakal Segera Jatuh Tempo

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan di Rp16.039 per US$ dengan year to date return 4,15 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.037 hingga Rp16.042 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.891 per US$.

Nasdaq sentuh rekor baru

Di sisi lain, keuntungan beberapa perusahaan teknologi besar mendorong Nasdaq ke rekor baru pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Hal itu terjadi pada hari yang beragam secara keseluruhan untuk ekuitas AS karena pelemahan di JPMorgan Chase menyeret turun Dow Jones.

Indeks Komposit Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik 0,7 persen menjadi 16.794,87, melampaui rekor minggu lalu. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 0,5 persen menjadi 39.806,77. Sedangkan S&P 500 berbasis luas naik tipis 0,1 persen menjadi 5.308,13.

Sedangkan dolar AS secara umum stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu terjadi karena investor menunggu petunjuk lebih lanjut untuk membantu memetakan jalur suku bunga AS setelah komentar hati-hati dari pejabat Federal Reserve, bahkan ketika inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda.

Euro sedikit berubah pada US$1,0865, tidak jauh dari level tertinggi dalam hampir dua bulan di US$1,0895 yang disentuh minggu lalu. Sejauh ini angka tersebut naik dua persen di Mei, didorong oleh jatuhnya dolar karena melemahnya data pertumbuhan dan inflasi AS, serta peningkatan perekonomian zona euro.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang tersebut terhadap enam mata uang utama lainnya, terakhir sedikit lebih tinggi pada 104,51. Harga minyak telah jatuh sekitar dua persen sejak mencapai level tertinggi dalam lebih dari lima bulan pada April.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Obligasi Rp100 Miliar Milik Trimegah Sekuritas Bakal Segera Jatuh Tempo
Next Post Presdir Tugu Insurance Tatang Nurhidayat Kembali ‘Borong’ Saham TUGU

Member Login

or