Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama memperkirakan dalam sepekan ke depan pasar akan wait & see rilis data domestik seperti cadangan devisa. Sedangkan dari global akan rilis data inflasi dan PPI.
“Pada pasar saham, penguatan diprediksi berlanjut tetapi secara lebih terbatas. Pasar masih berpotensi menguat secara teknikal sehingga investor masih dapat memanfaatkan buy on weakness pada saham big-cap dengan valuasi undervalued,” tulis Tim Riset Infovesta dalam Weekly Mutual Funds Update dikutip, Rabu, 11 Juni 2025.
Pada obligasi, tren bullish yang masih berlanjut dapat dimanfaatkan investor untuk melanjutkan akumulasi seri-seri SBN. Yield SBN 10 tahun berpotensi bergerak dalam rentang 6,85%- 6,87%.
|Baca juga: IHSG Berakhir Menguat di Tengah Negosiasi AS-China
Dalam sepekan terakhir kinerja IDX Composite (IHSG) bergerak bearish sebesar -0,87% ke level 7.113,43 dipicu oleh melemahnya mayoritas indeks sektoral dan saham big bank. Kemudian, investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp4,70 triliun dalam sepekan.
Dari sisi saham, top laggard IHSG yakni BBRI (-7,87%), BBCA (-5,05%) dan BMRI (-4,25%). Dari sentimen domestik, surplus perdagangan Indonesia menyempit tajam menjadi US$0,15 miliar jauh di bawah ekspektasi surplus US$3,04 miliar.
Penyempitan surplus ini disebabkan melonjaknya impor sebesar 21,84% YoY di tengah meredanya ketegangan perdagangan global. Kemudian, PMI Manufaktur Indonesia naik ke level 47,4 poin. Namun, ini adalah bulan kedua berturut-turut mengalami kontraksi, dengan output turun lagi, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat.
|Baca juga: Kospi Ditutup Menguat di Level Tertinggi 11 Bulan
Dari Global, tingkat pengangguran AS tetap stabil di angka 4,2% sesuai dengan ekspektasi pasar. Kemudian, lowongan pekerjaan di Amerika Serikat meningkat sebanyak 191.000 menjadi 7,39 juta di atas ekspektasi pasar sebesar 7,10 juta.
Jumlah lowongan pekerjaan meningkat di bidang seni, hiburan, dan rekreasi pertambangan dan penebangan, perdagangan eceran, transportasi, pergudangan, dan utilitas, informasi, real estate dan persewaan dan leasing, layanan profesional dan bisnis, pendidikan swasta dan layanan kesehatan.
Pasar obligasi dalam sepekan terakhir ditutup menguat. Infovesta Gov. Bond Index naik tipis +0,20% ke level 10.765,67. Pergerakan Yield SBN 10 tahun bergerak bullish yakni turun sebesar -3,60bps WoW ke level 6,83%.
Dari domestik, tingkat inflasi tahunan Indonesia melambat menjadi 1,60% YoY seiring meredanya tekanan harga pasca perayaan Idul Fitri. Inflasi menurun untuk perumahan, kesehatan, akomodasi dan restoran, dan perabotan.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News