1
1

MPM Insurance Beberkan Alasan Kinerja Premi Asuransi Properti Belum Bertenaga

Ilustrasi | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Di tengah ketidakpastian iklim dan dinamika ekonomi, PT Asuransi Mitra Pelindung Mustika (MPM Insurance) justru berhasil mencetak premi asuransi properti yang melampaui target hingga Mei 2025. Namun di balik capaian tersebut, kinerja tahunan justru menunjukkan tren penurunan.

Marketing Director MPM Insurance Poppy Panca mengungkapkan perolehan premi lini properti hingga Mei 2025 telah mencapai 130 persen dari target yang ditetapkan untuk periode tersebut. Meski demikian, secara tahunan (yoy) premi justru tercatat turun sekitar 12 persen.

|Baca juga: Pelemahan Penjualan Kendaraan Tekan Kinerja Asuransi, Begini Kata Bos TOB Insurance

|Baca juga: Kinerja Asuransi Kendaraan JRP Insurance Cerah saat Penjualan Kendaraan Turun, Ini Rahasianya!

“Ini terjadi karena adanya beberapa akun korporat besar di lini properti dengan periode polis 18 bulan, sehingga siklus perpanjangannya tidak selalu jatuh di bulan yang sama tiap tahun,” jelas Poppy, kepada Media Asuransi, dikutip Rabu, 11 Juni 2025.

Meskipun ada penurunan secara tahunan, namun Poppy menegaskan portofolio tetap sehat. Ia menyebutkan pertumbuhan premi neto secara keseluruhan masih ditargetkan sebesar 10 persen sepanjang 2025. Target ini mencakup seluruh lini bisnis perusahaan, tidak hanya dari sektor properti.

Dari sisi risiko, rasio klaim untuk lini properti hingga Mei 2025 tercatat sebesar 19 persen. Angka tersebut dinilai masih dalam batas wajar, di tengah meningkatnya frekuensi kejadian cuaca ekstrem di sejumlah wilayah.

Baca juga: Ant International Gandeng OCBC (NISP) Perluas Akses Pembiayaan Digital di Indonesia

|Baca juga: Bos AAUI Tidak Yakin Kinerja Asuransi Kesehatan Gaspol Meski SEOJK 7/2025 Sudah Terbit

“Angka ini relatif stabil dan masih dalam batas wajar, menunjukkan risiko klaim tetap terkendali meski ada peningkatan frekuensi kejadian terkait cuaca ekstrem di beberapa wilayah,” ujar Poppy.

Terkait tantangan, MPM Insurance menyoroti risiko bencana alam sebagai faktor utama yang perlu diwaspadai pada 2025. Perubahan iklim dan intensitas bencana seperti banjir dan kebakaran disebut turut mendorong potensi klaim lebih tinggi.

Selain itu, dinamika nilai properti, inflasi biaya konstruksi, serta penyesuaian terhadap standar pelaporan IFRS 17 menjadi tantangan tambahan.

Meski demikian, Poppy melihat kondisi ini sebagai momentum untuk memperkuat manajemen risiko dan memperbarui model underwriting. Perusahaan juga mendorong edukasi kepada nasabah tentang pentingnya proteksi dengan nilai pertanggungan yang sesuai dengan harga pasar terkini.

|Baca juga: Resmi Diakuisisi, Prabowo Bakal Beri Nama Baru untuk BTN Syariah, Kapan?

|Baca juga: OCBC (NISP) Luncurkan Film Pendek Dorong Anak Muda Punya Rumah Impian

Di sisi lain, ia menilai, situasi ini membuka peluang untuk mengembangkan produk asuransi properti berbasis prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola atau Environmental, Social, and Governance (ESG).

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bos JRP Insurance Harap OJK Terapkan Sinkronisasi Aturan di Industri Keuangan
Next Post Penguatan Pasar Saham Diprediksi Berlanjut Tapi Lebih Terbatas

Member Login

or