Sementara penjualan rokok hingga bulan September (9M21), tercatat mencapai 217,4 miliar batang atau tumbuh 7,9% yoy.
Untuk periode ini, PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dapat menjual produknya sebanyak 60,8 miliar batang rokok, tumbuh 4,3% dari periode 9M20. Penjualan ini dikontribusikan oleh merk Sampoerna A sebanyak 27,6 miliar batang (+16,0% yoy) dan Dji Sam Soe sebanyak 16,6 miliar batang (-9,03% yoy). Sisanya dikontribusikan oleh merk HMSP lainnya.
Baca juga: Ini 10 Program Strategis KSEI Tahun 2022
Namun, penguasaan market share HMSP selama 9M21 turun menjadi 28% dari yang sebelumnya mencapai 28,9%. Market share Sampoerna A tumbuh dari 11,8% pada 9M20 ke 12,7% di 9M21, sementara market share Dji Sam Soe tergerus dari 9,1% ke 7,7%.
Volume penjualan rokok tahun ini masih tumbuh karena penjualan yang terdampak pandemi tahun lalu, dan juga didorong oleh harga rokok yang naik lebih pelan. Hal ini terindikasi dari gross profit margin (GPM) yang menurun dari kuartal II/2020 ke kuartal II/2021 (GGRM) dari 14,1% menjadi 8,5%, (HMSP) dari 18,4% menjadi 15,8%).
Pada tahun 2022, industri rokok kembali dihadapkan pada tantangan kenaikan cukai yang dicanangkan oleh pemerintah. Meski begitu, melandainya pandemi dan mulai bergulirnya kembali perekonomian menjadi peluang bagi industri ini untuk tetap bertumbuh. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News