Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan berakhir di zona hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada perdagangan sore ditutup menguat ketimbang perdagangan pagi tadi di Rp16.297 per US$.
IHSG Selasa, 9 Juli 2024, perdagangan sore ditutup di 7.269, menguat 18 poin atau setara 0,26 persen ketimbang pagi tadi di 7.251. Posisi tertinggi di 7.302 dan terendah di 7.239. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 17 miliar lembar saham senilai Rp10 triliun. Sebanyak 295 saham menguat, 255 saham melemah, dan 240 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore berakhir di Rp16.251 per US$, menguat 6,50 poin atau setara 0,04 persen dengan year to date return 5,53 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.250 per US$ hingga Rp16.314 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16,191 per US$.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq memperpanjang kenaikan
Di sisi lain, indeks S&P 500 dan Nasdaq memperpanjang kenaikan sebelumnya pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kedua indeks acuan tersebut kembali ditutup pada rekor tertingginya karena investor menunggu data inflasi utama pada akhir pekan ini.
|Baca juga: Defisit APBN 2024 Diprediksi Membengkak dari Target, Pemerintah Diminta Lakukan Perbaikan
Indeks S&P 500 berbasis luas bertambah 0,1 persen menjadi 5.572,85. Indeks Komposit Nasdaq yang berbasis teknologi naik 0,3 persen menjadi 18.403,74. Namun Dow Jones Industrial Average turun 0,1 persen menjadi 39.344,79.
Pergerakan beragam terjadi menjelang peristiwa yang lebih berpengaruh minggu ini, termasuk laporan pendapatan dari bank-bank besar dan Delta Air Lines. Para pedagang juga menantikan data inflasi konsumen yang dirilis pada Kamis, untuk indikasi lebih lanjut bahwa kenaikan harga masih melambat seperti yang diharapkan.
Sedangkan euro bergerak stabil pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), memulihkan kerugian semalam yang berasal dari proyeksi pemilu Prancis yang menunjukkan parlemen yang menggantung. Sedangkan dolar AS tetap lemah.
Dolar tetap melemah menyusul data upah AS yang secara mengejutkan melemah pada Jumat waktu setempat, yang meningkatkan spekulasi bagi Federal Reserve untuk segera mulai memangkas suku bunga.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News