1
1

Perdagangan Pagi: IHSG Menghijau, Kurs Rupiah Tak Bernyali Menguat

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis pagi terlihat bergerak di area penguatan. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau melemah ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.402 per US$.

IHSG Kamis, 12 September 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.761 dan tak lama menguat ke 7.807. Posisi tertinggi di 7.819 dan terendah di 7.782. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 11 miliar lembar saham senilai Rp3,3 triliun. Sebanyak 238 saham menguat, 208 saham melemah, dan 177 saham stagnan.

|Baca juga: Skandal Gratifikasi IPO hingga OJK Turun Gunung

|Baca juga: Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia Jalin Kerja Sama dengan MNC Bank

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp15.427 per US$ dengan year to date return 0,18 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.416 per US$ hingga Rp15.431 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp15.361 per US$.

Wall Street ditutup lebih tinggi

Di sisi lain, bursa saham Wall Street ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), membalikkan kerugian awal. Hal itu terjadi menyusul laporan inflasi yang diharapkan akan membuat Federal Reserve tetap pada jalur untuk memangkas suku bunga minggu depan.

Indeks Komposit Nasdaq yang kaya teknologi memimpin indeks utama, naik 2,2 persen menjadi 17.395,53. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,3 persen menjadi 40.861,71, sementara indeks S&P 500 berbasis luas menguat 1,1 persen menjadi 5.554,13.

|Baca juga: Profil Jeffry Haryadi Manullang yang Jadi Dirut Baru Asabri

|Baca juga: Ini Respons OJK atas Pembelian Saham BRI MI oleh Amundi

Sedangkan dolar AS menguat pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah data menunjukkan inflasi dasar di ekonomi terbesar dunia itu naik pada Agustus. Kondisi itu memperkuat ekspektasi Federal Reserve kemungkinan melakukan pemangkasan suku bunga yang lebih kecil sebesar 25 basis poin di akhir bulan ini.

Indeks dolar naik 0,1 persen menjadi 101,79 karena euro melemah terhadap greenback hingga mencapai US$1,1005. Indeks harga konsumen tumbuh 0,2 persen bulan lalu setelah naik 0,2 persen pada Juli, menurut data. Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, CPI naik 0,3 persen pada Agustus setelah naik 0,2 persen pada Juli.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pasar Obligasi Menanti The Fed Pangkas Suku Bunga
Next Post Fitch Afirmasi Peringkat Protelindo BBB dengan Outlook Stabil

Member Login

or