1
1

Perdagangan Pagi: IHSG Tidak Bernyali Menguat, Kurs Rupiah Merekah

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terlihat bergerak di jalur merah. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada pembukaan perdagangan terpantau menguat ketimbang penutupan perdagangan di hari sebelumnya di Rp15.165 per US$.

IHSG Jumat, 27 September 2024, perdagangan pagi dibuka di 7.744 dan tak lama melemah ke 7.673. Posisi tertinggi di 7.745 dan terendah di 7.669. Volume perdagangan pagi tercatat sebanyak 3,2 miliar lembar saham senilai Rp2,3 triliun. Sebanyak 183 saham menguat, 244 saham melemah, dan 193 saham stagnan.

|Baca juga: Bidik Jadi KPPE 2, Asei Siap Tingkatkan Kapasitas Permodalan Menuju 2028

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menguat ke Rp15.115 per US$ dengan year to date return minus 1,97 persen. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp15.086 per US$ hingga Rp15.124 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp14.993 per US$.

Wall Street menguat

Di sisi lain, saham-saham di bursa Wall Street menguat pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Kondisi itu dengan indeks S&P 500 ditutup pada rekor baru, menyusul laba Micron yang kuat dan pernyataan dari Beijing yang mengisyaratkan kemungkinan stimulus tambahan.

Indeks S&P 500 berbasis luas ditutup naik 0,4 persen menjadi 5.745,37, menguat sekitar 13 poin dari rekor penutupan Selasa waktu setempat (Rabu WIB). Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6 persen menjadi 42.175,11, hampir mencapai rekornya. Nasdaq Composite Index yang kaya teknologi naik 0,6 persen menjadi 18.190,29.

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?

|Baca juga: Kadin Kubu Arsjad Rasjid Melawan, Upaya Hukum dan Organisasi Dilakukan

Sedangkan dolar AS yang merupakan aset safe haven melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB). Hal itu lantaran meningkatnya selera risiko dengan para pedagang menantikan pidato dari para pembuat kebijakan utama Federal Reserve dan data ekonomi untuk petunjuk tentang laju penurunan suku bunga.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang terhadap euro, sterling, yen, dan tiga mata uang utama lainnya, mengalami penurunan sebanyak 0,2 persen menjadi 100,73, menyusul lonjakan 0,57 persen pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), kenaikan satu hari terbesar sejak 7 Juni.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Obligasi Rp160,6 Miliar Milik IIF Bakal Jatuh Tempo Awal Tahun 2025
Next Post Fitch Beri Peringkat Adaro Indonesia BBB- dengan Rating Watch Negative

Member Login

or