Perkuat Permodalan, Fajar Surya Wisesa (FASW) Gelar Right Issue 1 Miliar Saham

Media Asuransi, JAKARTA – PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) berencana melakukan penambahan modal dengan mekanisme right issue atau memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada para pemegang saham perseroan melalui mekanisme penawaran umum terbatas (PMHMETD).

Mengutip keterbukaan informasi, Senin, 13 Januari 2025, aksi itu dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya satu miliar saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp500 setiap saham (saham baru). Jumlah saham yang diterbitkan tersebut akan bergantung pada keperluan dana perseroan dan harga dari pelaksanaan HMETD.

|Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha PT BCA Multi Finance, Ada Apa?

|Baca juga: Ternyata Ini Pentingnya Punya Rumah Sendiri, Generasi Milenial Harus Tahu!

Saham baru akan dikeluarkan dari portepel perseroan dan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk Peraturan BEI No I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

Lalu Lampiran Keputusan Direksi BEI No Kep-00101/BEI/12-2021 tanggal 21 Desember 2021 (Peraturan BEI No.I-A). Saham baru akan memiliki hak yang sama dengan saham-saham perseroan lainnya yang telah dikeluarkan oleh perseroan, termasuk hak atas dividen.

Sesuai dengan POJK No 32/2015, pelaksanaan PMHMETD dapat dilaksanakan setelah:

1. Perseroan memperoleh persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
2. Perseroan menyampaikan pernyataan pendaftaran dalam rangka PMHMETD beserta dokumen pendukungnya kepada OJK.
3. Pernyataan pendaftaran dalam rangka PMHMETD dinyatakan efektif oleh OJK.

Ketentuan-ketentuan penambahan modal dengan memberikan HMETD, termasuk harga pelaksanaan final atas HMETD dan jumlah final atas saham baru akan diungkapkan dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka penambahan modal dengan memberikan HMETD, yang disediakan kepada para pemegang saham perseroan yang berhak pada waktunya.

Editor: Angga Bratadharma