Media Asuransi, JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pada tiga bulan pertama 2024, mencatat pendapatan US$103,32 juta dan laba bersih US$47,49 juta atau mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pendapatan US$102,62 juta dan laba bersih US$46,94 juta di periode yang sama 2023.
Selain itu, pada kuartal I/2024, PGE menjaga margin laba bersih di tingkat yang masih sangat tinggi yaitu 46%, mempertahankan tren profitabilitas tinggi berkat operational excellence yang mendorong efisiensi.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyatakan, kinerja kuartal I/2024 menegaskan komitmen PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia yang beroperasi secara efisien. “Kami terus berupaya mengoptimalkan sumber daya di wilayah kerja kami sembari secara konsisten terus berperan aktif dalam pengembangan potensi panas bumi yang merupakan kontribusi penting dalam transisi energi nasional menuju energi bersih,” kata Julfi Hadi dalam rilis dikutip, Kamis, 2 Mei 2024.
|Baca juga: Naik 28,47%, Pertamina Geothermal Energy Cetak Laba Bersih US$163,57 Juta
Dia menjelaskan kenaikan profitabilitas ini didorong oleh peningkatan pendapatan total, penurunan biaya operasional, pendapatan bunga, dan keuntungan dari perubahan nilai tukar valuta asing. Lebih rinci, pertumbuhan pendapatan didorong oleh meningkatnya realisasi pendapatan operasi akibat eskalasi harga uap dan harga listrik, serta adanya optimalisasi pembangkitan (load factor) pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Secara umum, kinerja perusahaan terutama laba bersih, pendapatan, dan produksi listrik melampaui target yang dipatok dalam RKAP. Laba bersih triwulan pertama PGE lebih tinggi 67,6% dari target RKAP yaitu sebesar US$28,34 juta year to date sampai Maret 2024. Pendapatan Perusahaan lebih tinggi 3,64% dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1.208.436 MWh atau 4,84% di atas target untuk kuartal pertama 2024.
Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio menyatakan bahwa PGEO berupaya menjaga kinerja keuangannya sembari memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis. Realisasi belanja modal PGE pada kuartal pertama 2024 mencapai US$18,08 juta atau lebih tinggi 136% dibandingkan periode yang sama 2023 sebesar US$7,66 juta.
Lebih lanjut, belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar US$8,51 juta dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar US$9,57 juta. “Dengan sumber daya finansial yang kuat, PGE berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi dengan mempercepat berbagai proyek pengembangan yang ada di Indonesia maupun mencari potensi pengembangan di luar negeri,” ujar Yurizki Rio.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News